Premier League menuding City telah melakukan ratusan lebih pelanggaran finansial di liga domestik dalam rentang waktu 2009 sampai 2018.Â
Apabila disederhanakan, the Sky Blues didakwa telah melanggar aturan berupa manipulasi laporan kebijakan keuangan dan manajemen klub.
Pihak City dikabarkan menerima dengan tangan terbuka tudingan tersebut. Mereka menyambut baik sidang tertutup bersama komisi independen Premier League.Â
City telah menunjuk pengacara terkemuka, David Pannick, untuk menghadapi kasus ini. Pannick sendiri adalah sosok dibalik suksesnya City lolos dari hukuman Court of Arbitration for Sport (CAS) pada 2020 lalu untuk kasus UEFA.
Ini merupakan kesempatan baik bagi klub menghentikan tuduhan tersebut untuk sekali dan selamanya. Adapun pengacara olahraga lain, Nick De Marco KC, memprediksi kasus City ini baru akan kelar 4 tahun lagi.Â
Namun kalau akhirnya City terbukti bersalah, mau menunggu 4 tahun sekalipun, tentu akan diganjar dengan sanksi berat mengingat banyaknya dakwaan dan rentang waktu pelanggaran yang mencapai 9 tahun.Â
Selain itu, sanksi berat yang diberikan kepada klub tentu nantinya akan berpeluang memicu terjadinya situasi buruk lain di skuad City.Â
Berikut deretan sanksi dan skenario buruk yang akan dialami City, apabila dinyatakan bersalah dan terbukti melanggar aturan finansial domestik. Bagaimanapun ini berdasarkan pendapat penulis pribadi, tentu setelah membaca pemberitaan di berbagai media belakangan ini.
1. Masih aman, disanksi uang denda doang
Pertama dan yang paling ringan adalah denda. City perlu memenuhi sejumlah nominal uang untuk membersihkan namanya.
Dugaan ini sebenarnya bercermin pada kasus serupa tahun 202o lalu, dimana City berhasil lolos dari pelanggaran dan hanya diganti dengan membayar denda 3o juta euro.Â