Setelah dilakukan investigasi selama 4 tahun oleh pihak Liga Premier, Manchester City akhirnya didakwa melakukan lebih dari 100 pelanggaran peraturan finansial yang berlaku di Liga Premier Inggris dan UEFA, pada jangka waktu dari musim 2009/2010 hingga musim ini.
Dakwaan itu dibagi menjadi empat kategori, yang mana di setiap kategori terdiri atas banyak pasal peraturan yang telah dilanggar oleh City. Semua pelanggaran tersebut pada dasarnya mengacu pada aspek keuangan dan manajemen klub yang kurang cakap serta tidak transparan.
Pernyataan yang keluar dari laman resmi Premier League itu pun sontak mengguncang klub yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut. Sejauh yang diketahui, pihak City baru menanggapi tuduhan tersebut dengan sebuah artikel yang diunggah di laman resmi mereka.
Sang manajer, Pep Guardiola, juga diketahui sempat menanggapi insiden serupa di tahun 2019. Situasi itu dirasa relevan untuk dibahas kembali, karena memang ada benang merahnya dengan tuduhan pelanggaran City belakangan ini.Â
Terlepas dari itu semua, beragam komentar dan reaksi para fans sepak bola juga tidak terelakkan. Mereka ikut menimbrung dengan pemahaman mereka masing-masing, yang sebatas bersumber dari media pemberitaan saja.Â
Hal itu tentu karena mereka tidak memiliki wewenang untuk terlibat langsung ke dalam inti permasalahan. Namanya saja cuma 'penggemar'.Â
Bagaimanapun, fakta itu lah yang menjadikannya semakin menarik. Komentar unik mereka cukup buat penasaran untuk disimak.
Maka dari itu, begini lah semua tanggapan tersebut dirangkum menjadi satu.
Respon Manchester City terhadap Tuduhan Baru-baru Ini
Pasca dikeluarkannya dakwaan tersebut, City pun langsung merespon melalui sebuah artikel di laman resmi mereka. Klub mengungkapkan bahwa itu mengejutkan bagi mereka, mengetahui pemaparan terperinci yang ditunjukkan oleh Liga Premier Inggris terkait keterlibatan klub yang cukup luas dalam berbagai pelanggaran.Â
Namun, City tetap menerima dakwaan itu. Pihak klub menyambut baik peninjauan lanjutan bersama komisi independen.Â
Pihak City menerangkan bahwa sidang itu malah menjadi kesempatan yang bagus untuk memperlihatkan bukti-bukti mereka yang tidak terbantahkan, guna menunjukkan bahwa klub tidak melanggar aturan finansial Liga Premier.Â
Harapannya, komisi independen dalam sidang tersebut bisa memberikan pertimbangan yang netral sehingga masalah ini dapat dihentikan untuk sekali dan selamanya.
Pep Guardiola Sempat Mewanti-wanti City dengan Kasus yang Sama Sebelumnya
Pada tuduhan domestik ini, Liga Premier juga menjadikan kasus City di 2019 lalu menjadi satu kategori pelanggaran tersendiri, yang mana perlu diinvestigasi lebih lanjut. Kategori tersebut menyebutkan bahwa City didakwa telah melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan peraturan UEFA Financial Fair Play (FFP).
Kronologinya kurang lebih 3 tahun lalu. Singkatnya, Pengadilan Arbitase Olahraga (CAS) mengonfirmasi bahwa terdapat 9 klub Liga Premier Inggris yang mengirim surat untuk mengajukan penyelidikan terhadap Manchester City terkait dugaan pelanggaran FFP pada 2019.Â
Mereka juga mengusulkan agar the Citizens diberikan hukuman berupa larangan bermain di ajang Liga Champions pada musim selanjutnya.
CAS pun pada saat itu mengungkapkan 9 klub tersebut, meliputi Arsenal, Burnley, Chelsea, Leicester, Liverpool, Manchester United, Newcastle, Tottenham, dan Wolves. Uniknya, 5 klub diantaranya adalah penghuni klasemen big six dan pesaing utama City di liga.
Kian uniknya lagi, tuduhan tersebut terjadi saat City dinyatakan sebagai klub dengan pembelanjaan bersih terbaik kelima dan pada masa dimana mereka mulai memenangkan banyak gelar.
Atas tuduhan tersebut, City awalnya berhasil dijatuhi hukuman larangan bermain di Eropa pada Februari 2020. Namun, klub tidak berhenti begitu saja dan segera mengajukan banding dengan memanggil berbagai lawyer terkemuka.Â
Alhasil, City menang dalam banding dan skuad Guardiola dipersilakan untuk tetap berlaga di kompetisi Liga Champions.
Lantas, berita kemenangan itu tidak hanya membuat pihak City saja yang ingin merespon. Guardiola pun tampak gatel untuk segera angkat bicara. Sang pelatih pun menyampaikan masalah dan perasaannya melalui konferensi pers.
Pelatih asal Catalan itu mengancam pihak City bahwa dia akan lepas tanggung jawab dari kursi kepelatihan, apabila tuduhan itu terbukti benar. Namun di luar ancaman tersebut, Guardiola tetap membela dan optimis dengan klubnya bahwa mereka tidak bersalah.
Guardiola berkata, "Mengapa saya membela klub dan orang-orang [manajemen City]? Itu karena saya bekerja dengan mereka."
"Ketika mereka [City] dituduh melakukan sesuatu, saya bertanya; 'Ceritakan tentang itu'. Mereka menjelaskan dan saya percaya mereka. Saya berkata kepada mereka; 'Jika Anda berbohong kepada saya, lusa saya tidak di sini'. Saya akan keluar dan kita bukan teman lagi," lanjut bos City itu dalam wawancaranya tahun 2020 silam yang dikutip dari Manchester Evening News.
Guardiola mewanti-wanti, bahwa dia sudah percaya sepenuhnya kepada City, bahkan sejak hari pertama bekerja untuk klub. Tidak diragukan lagi, bahwa pilihannya memang jatuh kepada Manchester City .
"Seperti biasa, saya sangat mendukung organisasi ini [Manchester City]. Tidak diragukan lagi," tegas Guardiola.
Setelah kabar kemenangan dalam banding, Guardiola mengungkapkan bahwa dia merasa senang karena klub terbukti bersih dari dakwaan dan akhirnya lolos dari larangan bermain di Liga Champions. Â
"Masalah ini sudah selesai. Kami senang karena kami menunjukkan kepada dunia bahwa kami bersih [terbukti tidak melanggar]. Kami puas bisa lolos ke Liga Champions musim depan," ucap mantan entrenador Barcelona dan Bayern Munich tersebut dikutip dari Manchester Evening News.
Sayangnya, tuduhan tersebut diangkat lagi dalam dakwaan tingkat domestik di awal tahun 2023 ini. Bakal seperti apa kira-kira tanggapan Guardiola atas kasus pelanggaran finansial City yang terulang lagi baru-baru ini? Â
Komentar Unik Netizen Sepak Bola tentang Insiden yang Dialami The CitizensÂ
Fans sepak bola juga turut serta menanggapi kasus pelanggaran City yang terbaru. Itu semua bersumber dari jari-jari warga Facebook yang penulis anggap sangat 'tahu-menahu' dengan permasalahan kali ini.Â
Diamati dari keterpihakannya sih mereka terbagi menjadi dua, pastinya kubu pro dan kontra. Lalu, bagaimana bunyi komentar-komentar unik tersebut? Baik, penulis coba sisipkan beberapa diantaranya.
Yang pertama dari @Yusril Ahmadi. Dari komentarnya sih, kelihatan sekali fans City. Bang Yusril cocok banget deh jadi jurnalis bola, prediksinya tajem banget.
Kalo yang ini jelas sejelas-jelasnya suporter City. Menurut sabda bro @Kholid Cityzen, musuh City itu bukan cuma MU, Liverpool, Arsenal, Chelsea, Spurs, UEFA, wasit, sama VAR, tapi media juga. Angkat tangan yang setuju!
Sedikit cekcok dari @Rafael Elektron dan @Dhanu Kun. Bro Rafael, gue dukung elo, Bro. Woy Dhanu, ngaku lo fans klub mana?
Komentar selanjutnya datang dari seorang Insinyur. Oalah wajar, hipotesisnya tentang 'City adalah Juve versi Inggris' pasti berasal dari analisis dan studi literatur yang mendalam. Hmm, masuk akal.Â
Simak baik-baik pemirsa. Yang ini adalah perdebatan di luar nalar. Kalian ngapain woy bawa-bawa BRI Liga 1, beda level lah HAHAHA. Eh btw, @Rafael Elektron nimbrung mulu deh.
Wuih, daging banget bro bahasannya. Bahasanya itu loh, bikin melayang sampai ke langit. Bawa santai aja kali bro, pake data banget nih debat bola doang. HAHAHA.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI