Pernyataan Sergio Ramos baru-baru ini semakin mengakhiri perdebatan yang sejatinya telah usai, yakni siapakah penyandang status The Greatest of All Time (GOAT) dalam dunia sepak bola.
Kronologi Perdebatan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Sampai saat ini, perdebatan tentang yang terbaik hanya berhak untuk dua sosok, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Mengapa tidak, mereka berdua adalah manusia yang karirnya paling konsisten di dunia sepak bola. Bermusim-musim, bertahun-tahun, hingga hampir dua dekade ini.
Tidak perlu dipertanyakan lagi status mereka. Kedua mega bintang itu sudah memperoleh gelar yang mentereng, baik gelar kolektif maupun individu. Jika dipereteli satu-persatu, maka sungguh, tulisan ini bakal tidak habis dibaca dalam sekali duduk.
Trofi liga dan piala domestik, Liga Champions, serta kejuaraan antar negara, semuanya telah disumbangkan untuk klub dan negara yang mereka bela.Â
Bahkan mereka berdua sama-sama telah merasakan penghargaan individu yang paling bergengsi, yakni Ballon D'Or. Raihan tersebut makin menegaskan kepada seluruh dunia, bahwa keduanya adalah pemain terbaik yang sempat ada di jagad sepak bola.Â
Ronaldo merupakan mesin gol yang overpower, adapun Messi adalah playmaker dan pencetak gol yang di luar nalar. Ronaldo pernah memenangkan liga Champions Eropa tiga kali berturut-turut, dan Messi pun juga sempat merasakan kebahagiaan mengangkat piala kuping besar itu.
Ronaldo adalah pemain yang berhasil meraih Ballon D'Or. Apalagi Messi, yang bahkan punya trofi bola emas itu sebanyak 7 buah. Ronaldo terbukti adalah pribadi yang gemar tantangan dan acap kali menjadi pembeda di setiap klub yang ia datangi. Lalu Messi? Dia adalah sosok setia, yang membuatnya layak disebut sebagai legenda besar suatu kesebelasan, bahkan dunia.
Terus saja seperti itu perdebatan yang tidak akan ada habisnya. Apalagi kalau peserta debatnya adalah para penggemar yang keras kepala.Â
Hingga tepat pasca perhelatan Piala Dunia kemarin, muncul lah "sesuatu" yang dirasa sanggup mengakhiri perdebatan panjang tadi.Â
Meskipun tidak berwujud lembaran surat persetujuan atau semacamnya, "sesuatu" ini diyakini adalah sebuah penentu yang sangat layak, dan pastinya telah disepakati oleh hampir seluruh pecinta sepak bola di dunia tanpa perlu ada hitam di atas putih.
Sesuatu yang dimaksud adalah gelar piala dunia, kejuaraan paling prestisius dalam olahraga sepak bola. Dan realitanya, Lionel Messi lah yang berhasil menggapai trofi tersebut bersama timnas Argentina.
Pada akhirnya, hampir semua publik penggemar sepak bola sepakat bahwa perdebatan ini telah usai. Dengan didapatkannya gelar piala dunia, mereka menyimpulkan bahwa Messi adalah yang terbaik.
Uniknya, Sergio Ramos, yang merupakan mantan rekan setim Ronaldo di Madrid sekaligus rival Messi dulu, belakangan ini ikut menyinggung perdebatan tersebut.
Pernyataan Sergio Ramos Tentang Messi The Greatest of All Time
Ramos adalah kapten utama Real Madrid sekaligus kompatriot Ronaldo 9 tahun lamanya. Mereka bersama-sama memenangkan 4 trofi liga Champions Eropa, 3 piala dunia antar klub, dan 2 gelar La Liga. Sampai suatu ketika, Ronaldo meninggalkan Spanyol pada 2018 menuju Juventus dan disusul Ramos tiga tahun kemudian untuk bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG).
Saat di Madrid, Ramos sudah bolak-balik melawan Messi, ketika La Pulga masih berseragam Barcelona. Keduanya bertarung selama lebih dari satu dekade. Kompetisi itu pun sedang berada di masa-masa jaya mereka. Sang Alien tidak jarang mendapati dirinya menerima perlakuan brutal dari Ramos.Â
Kendati demikian, Messi tampaknya sanggup menangani hal tersebut dan cukup sering mengalahkan Ramos. Terbukti, tidak ada satu pemain yang mencatatkan lebih banyak gol dalam sejarah El Clasico selain penyerang legendaris Argentina itu.
Bagaimanapun, rivalitas ini sekarang telah bersatu pada tim yang sama di Parc des Princes.Â
Sepertinya seluruh dunia terkejut, ketika Messi menyusul bek Madrid itu yang terlebih dahulu bergabung bersama PSG dengan status bebas transfer.Â
Pada awalnya, para penggemar tentu membayangkan akan seperti apa hubungan keduanya. Mereka mengira bahwa Ramos dan Messi bakal kurang akrab, dingin, dan sejenisnya, menengok bagaimana sengitnya rivalitas mereka dulu. Apalagi kalau memikirkan beragam tindakan kasar Ramos terhadap Messi. Â
Akan tetapi setelah dipertemukan, kedua superstar itu sukses mengesampingkan memori-memori lama dan membentuk suatu ikatan baru yang tidak diduga-duga sebelumnya.
Dan mengejutkannya lagi setelah 18 bulan berlatih bersama, mantan bek timnas Spanyol tersebut menegaskan bahwa Cristiano Ronaldo bukan lah tandingan dari rekan setimnya saat ini.
Memikirkan Ramos yang sudah terbiasa menyaksikan kehebatan CR7 beberapa tahun silam, maka tentu akan sangat aneh mendengar pernyataan tersebut. Namun, begitu lah kenyataan berbicara.Â
Ramos juga bercerita, kini adalah masa yang tepat baginya untuk menikmati magis dari seorang Lionel Messi, setelah bertahun-tahun yang pusing dan menderita menghadapinya.
"Ada penderitaan selama beberapa tahun bermain melawan Messi. Dan sekarang saya sedang menikmati [permainan] dia," jelas Ramos pada wawancaranya dengan PSG TV, yang dikutip dari The Sun.
Ramos bahkan menggambarkan pemain Amerika Latin tersebut sebagai pesepakbola terhebat sepanjang sejarah.
"Dia adalah pemain terbaik yang pernah dihasilkan oleh olahraga sepak bola," tegas pemain yang pernah menjuarai Euro dan Piala Dunia bersama timnas Spanyol tersebut.
Setelah bermain dengan Ronaldo dan Messi, Ramos akhirnya membuat satu pengakuan yang sebenarnya masih dinanti-nanti oleh berbagai pihak.Â
Benar saja, tampaknya Ramos kini telah mengambil sebuah keputusan: Messi adalah The GOAT, dia lah Sang KAMBING.
Apakah keputusan ini akan cenderung menyakiti rekan lamanya, Cristiano? Itu tentu bukan urusan Ramos.Â
Yang pasti, dia hanya mengikuti kata hatinya dan memenuhi pendapat mayoritas fans sepak bola di seluruh dunia tentang yang terbaik sepanjang masa antara dua manusia super tersebut, dengan syarat utama yakni wajib memenangkan piala dunia di penghujung karir mereka berdua.
Adapun di usianya yang ke-35 tahun, Messi telah memenangkan segalanya sebagai pesepakbola profesional. Tidak ada lagi yang perlu dibuktikan kepada siapa pun. Sebelum gantung sepatu, dia telah berhasil mengamankan statusnya sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa.
Kembali lagi, fakta bahwa perkataan itu keluar dari mulut seorang Sergio Ramos, kian menutup perdebatan panjang ini yang sebenarnya telah usai di akhir tahun 2022 lalu.Â
Untuk yang terakhir kalinya penulis coba tekankan. Bagi fans Ronaldo atau Madridista yang masih keras kepala, apa kalian yakin masih mau berdebat dengan Ramos?Â
Muchas gracias aficin esto es para vosotros SIIIUUUUUUUUUUUUUU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H