Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Hamba Sahaya

20 Januari 2023   17:13 Diperbarui: 6 Maret 2023   06:47 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu aku pernah mengadu
pada Kasih yang mengizinkan
menangis akan nubuat kehidupan
dan tertawa diambang kematian

Kasih meyakinkan
diriku dan pelangi kan selalu berbelaian
hingga tiba lah angin memanggil topan
menghantam kesadaran, yang teguh berkeyakinan

Setelah semuanya, datang satu petuah akhir
yang membangun rona khawatir
pada diri yang nadir:

Hiduplah sebagai hamba, bersama dengan hamba sahaya
Membudak pada-Ku dengan pesona, dan jangan untuknya

Kasih pun mencetak akta dan rekam jejak kehidupan
Sembari tandatangan aku sematkan
sedikit banyak berharap, gelar hamba berkelaluan

Suah dua dekade
aku seperjalanan dengan hamba sahaya
Di satu kesempatan dia memeluk erat,
mendesak nafas mampat
pada Kasih sampai terkadang ku tak ingat

Pada kesempatan lainnya,
pikiran dan lisan olehnya diruntih
sehingga tercipta jarak dengan tasbih
yang biasa terujar tak cuma dikala sedih

Baca juga: Merayakan Buang Air

Sampai tiba perjalanan berbuah pelajaran
Bahwa Aku dan Hamba Sahaya diciptakan
dalam rangka mengabdi pada perjanjian
yang menjunjung tinggi kebajikan

Hakikat Aku dan Hamba Sahaya sama saja
adalah makhluk yang tercipta
akibat kebosanan sang Khalik
Resah yang tak henti menghamba pada bungah

Adapun bila di tengah ada keliru
Hal itu wajar, karena memang aku tak tahu
Awalnya kukira teman seperjalananku adalah segala
Tampaknya Kasih ialah tunggal telaga bahagia

Yogyakarta, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun