Setelah tertinggal dua gol oleh Tottenham di babak pertama, suasana ruang ganti Manchester City menjadi sunyi, sampai Guardiola mengambil alih situasi tersebut.
Laga tunda pekan ke-7, yang mempertemukan Manchester City dan Tottenham Hotspurs sudah digelar dini hari tadi (20/01/2023 03.00 WIB). Adapun City menjadi pemenang dalam pertandingan yang bertajuk big match tersebut.
Kemenangan City tidak diraih dengan mudah. Pasukan biru langit harus merasa tertekan dan pesimis terlebih dahulu setelah tertinggal dua gol tanpa balas di babak pertama, melalui gol pemain Tottenham Dejan Kulusevski 43' dan Emerson Royal 45'+2.
Sampai peluit berbunyi tanda babak pertama usai, mental pasukan Citizens diuji dengan berbagai bentuk perasaan negatif. Kecewa, ketakutan untuk kalah, dan gugup, diperkirakan semuanya menjadi satu.Â
Pasalnya, skuad City sangat mampu memegang kendali permainan pada paruh pertama, terlihat dengan persentase penguasaan bola yang selalu di atas Tottenham.Â
Namun sekali lagi, sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, City selalu menampilkan permainan indah tapi tidak mampu mengkonversikan peluang menjadi gol. Dan memang itu lah problem utama City yang menyebabkan kekalahan di laga-laga sebelumnya.
Jack Grealish telah mengungkapkan suasana hening di ruang ganti Manchester City pada babak pertama melawan Tottenham, sebelum Pep Guardiola mengatasi keheningan tersebut.
Menjadi situasi yang tepat pada saat itu bagi anak asuh Guardiola untuk merefleksikan tiga kekalahan yang diraih sebelumnya. Hingga mereka bertanya, apakah akan tiba satu kekalahan lagi. Entah bagaimana caranya bagi mereka untuk segera bangkit dan menemukan diri mereka sendiri dengan ketertinggalan dua gol di babak pertama.
Namun di babak kedua, skuad City ternyata keluar dengan cara yang berbeda. Mental juara yang selama ini ditempa, akhirnya bisa dibangkitkan pada waktu yang tepat. Dengan cepat the Blues menyamakan kedudukan melalui Julian Alvarez dan Erling Haaland. Riyad Mahrez yang tampil sangat impresif, kemudian mencetak dua gol dan mengamankan tiga poin krusial ke Stadion Etihad.
Grealish menjelaskan seperti apa suasana istirahat turun minum babak pertama di antara timnya. Pemain timnas Inggris itu mengatakan bahwa City masih bermain dengan hal yang sama, menciptakan peluang lebih baik, namun masih kurang berutung dengan kebobolan lebih dahulu dari tim lawan.Â
Situasinya sunyi, sampai Guardiola berbicara kepada Grealish dan rekan setimnya, memberikan motivasi dan semangat. Efek dari itu, dia pikir skuad City menjadi luar biasa di babak kedua.Â
Riyad Mahrez pun mengiyakan apa yang dijelaskan oleh Grealish.
"Anda berpikir tentang segalanya. Semua rencana berjalan di kepala Anda, tetapi seperti yang dikatakan Jack (Grealish), saya pikir kami bermain bagus di babak pertama, kami mendominasi bola, dan mereka tidak memiliki apa pun selain dari dua gol yang mereka bobol (sebuah keberuntungan)," ujar Mahrez dikutip dari laman Manchester Evening News.
Pemain internasional Algeria tersebut menjelaskan hal yang kurang lebih sama dengan Grealish. Ketika kembali ke ruang ganti, mereka merasa sedikit frustasi. Namun menurutnya, setelah sang manajer, Guardiola, memberi arahan dan dorongan, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.Â
Selain itu, karena mereka juga pernah berada dalam situasi tertekan tersebut. Mereka menyadari bahwa mereka dapat bangkit dari ketertinggalan, baik satu gol atau pun dua gol seperti yang sedang terjadi saat itu. Pengalaman seperti ini lah yang membentuk mental juara City.Â
Pada penampilan babak kedua, Mahrez juga menambahkan, "Kami mencoba dan mencoba. Â Kami mencoba, seperti yang dikatakan Jack, kami memulai dengan sangat baik dan kami berhasil memprovokasi sedikit keberuntungan. Kami mencetak dua gol lebih awal, jadi itu menempatkan kami pada posisi yang bagus untuk terus melaju. Saya pikir kami pantas menang. Itu sangat bagus, kami harus terus maju."
Mahrez meneruskan bahwa semua rekan setimnya terlibat, berjuang menjadi pribadi dan sebuah tim yang lebih kompak di babak kedua. Terutama pada dirinya dan Grealish. Sebagai pemain sayap, keduanya mengupayakan untuk lebih agresif dengan bola.Â
Itu lah mengapa, gol kedua dan ketiga City terjadi.  Mahrez menggiring dengan jauh lebih berani dan menusuk di sisi kiri pertahanan lawan sehingga dapat mengkreasikan umpan kunci dan berhasil dimaksimalkan menjadi gol. Mahrez pun dinobatkan sebagai Man of The Match pada laga tersebut.
"Saya mencoba seperti semua orang, seperti Jack (Grealish), mencoba untuk lebih langsung dan agresif dengan bola. Kami mulai memiliki peluang dan kemudian kami mencetak gol. Itulah sepak bola, dan saya pikir babak kedua berjalan dengan baik, mencetak empat gol dan itu adalah malam yang baik," lanjut pemain yang pernah membela Leicester City, dikutip dari Manchester Evening News.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H