Partai big match, antara Manchester City menghadapi Tottenham Jumat dini hari tadi (20/01/2023 03.00 WIB) di Stadion Etihad, berhasil dimenangkan oleh tim tuan rumah dengan skor cukup meyakinkan (4-2) melalui comeback dan brace oleh Riyad Mahrez.
Manchester City memiliki misi untuk kembali ke jalur perburuan Liga Premier Inggris dan mengamankan sisa poin yang ada demi memangkas defisit dengan Arsenal sebagai pemuncak klasemen, setelah rentetan hasil yang buruk yang diperoleh di ajang tersebut.Â
City sudah menyia-nyiakan poinnya di Liga Premier Inggris sejak November 2022 lalu. Diawali dengan kekalahan dari Brentford di kandang sendiri (12/11/2022), ditahan oleh Everton di markas sendiri juga (31/12/2022), sampai ditakulkan rival se-kota Manchester United pada derby terakhir (14/01/2023).
Pertemuan dengan Tottenham merupakan sesuatu yang wajib dimenangkan oleh skuad asuhan Guardiola jika ingin tetap bersaing dalam perburuan gelar Liga Premier Inggris. Selain alasan tersebut, ada intrik menarik perihal Guardiola dan Tottenham.
Guardiola yang berhasil membalaskan dendamnyaÂ
 Laga dengan Tottenham selalu menyulitkan Pep Guardiola. Bahkan dari lima petandingan terakhir City berhadapan dengan Tottenham, Guardiola hanya berhasil meraih satu kali kemenangan dan empat sisanya adalah kekalahan. Bahkan Conte bersama Tottenham berhasil menaklukkkan City dua kali di musim Liga Premier Inggis 2021/2022.
Setelah pertandingan tadi, Guardiola sukses menambah angka kemenangan klub terhadap Tottenham. Selain itu, Guardiola akhirnya berhasil mematahkan dua kali kemenangan berturut-turut Antonio Conte terhadapnya. Dia meningkatkan persentase kemenangannya setiap menghadapi Conte sehingga kini berimbang (3 kemenangan, 3 kekalahan).
Hal ini tentu menjadi nafas segar bagi Guardiola. Pasalnya, para pendukung City seringkali menganggap bahwa klub dan sang manajer selalu dalam bayang-bayang Tottenham. Namun dalam laga tersebut, Guardiola membuktikan bahwa mereka tidak sepenuhnya benar, sekaligus berhasil membalaskan dendamnya.
Itu semakin menyakitkan dengan comeback dramatis dan brace Riyad Mahrez
Pertandingan ini sebetulnya cukup alot bagi Manchester City, terutama di babak pertama. City yang tidak diperkuat beberapa pilar utamanya di starting eleven, seperti Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Joao Cancelo, Aymeric Laporte, dan Kyle Walker, tetap berusaha untuk mendominasi permainan sejak awal laga, sebagaimana typical City.Â
Itu terlihat dari penguasaan bola City yang selalu di atas 50%. Dominasi tersebut lantas tidak begitu saja menghasilkan gol bagi City. Terbukti, di paruh babak pertama, permainan Tottenham malah lebih efektif untuk menghasilkan gol. Sampai turun minum, the Lilywhites berhasil mengungguli City 0-2 di markasnya sendiri, melalui gol di akhir babak pertama yang tidak berselang jauh, oleh Dejan Kulusevski 44' dan Emerson Royal 45'+2.
Pertarungan itu terjadi cukup keras. Wasit Simon Hooper bahkan sudah mengeluarkan 3 kartu kuning di 45 menit yang pertama. Kartu kuning tersebut dijatuhkan kepada Riyad Mahrez 21', Christian Romero 23', dan Emile Hojbjerg 31'.
Babak pertama menjadi mimpi buruk Guardiola dan City. Tertinggal 0-2 lebih dahulu di kandang sendiri bukan lah hal yang baik-baik saja. Entah, apakah lini pertahanan yang patut disalahkan dengan ketertinggalan tersebut. Karena menengok juga dari kiper City, Ederson Moraes yang akhir-akhir ini tidak dalam performa terbaiknya dan jarang sekali mendapatkan cleansheet. Kedua gol pemain Tottenham juga dianggap karena reaksi Ederson yang kurang baik.
Guardiola pernah mengalami situasi tertekan tersebut. Itu bukan hal yang asing baginya. Gelar liga Inggris musim lalu juga dimenangkan secara dramatis dengan 3 gol balasan, setelah tertinggal 0-2 terlebih dahulu dari Aston Villa. Dia tahu apa yang harus dia lakukan.Â
Hingga peluit babak kedua berbunyi, situasi menjadi terbalik dan keuntungan bagi City. Masih dengan dominasi penguasaan bolanya, anak asuh Guardiola berusaha memaksimalkan peluang yang dihasilkan hingga berbuah gol.Â
Terbukti dari statistik pertandingan, City mampu menciptakan 19 tembakan dengan 6 tembakan tepat sasaran, dimana 4 diantaranya berhasil dikonversikan menjadi gol di babak kedua. Angka tersebut tentu lebih banyak daripada Tottenham
Gol balasan pasukan biru langit dibuka oleh Julian Alvarez 51'. Gol tersebut seketika meningkatkan mental the Blues untuk mencetak gol lebih banyak lagi. Tampak berselang dua menit, Haaland 53' mencatakan namanya di papan skor dengan memanfaatkan sundulan tipis hasil teamwork para pemain City. Gol ini sekaligus menjadi penyama untuk the Blues dan keberhasilan bagi Haaland membuka keran golnya yang mampet setelah tiga pertandingan berturut-turut tidak mencetak gol.
Titik balik terjadi pada menit 63, dimana Riyad Mahrez dengan giringan ciamik dari sisi kanan dan melesatkan bola ke gawang Hugo Lloris dalam sudut sempit. Dia mencetak gol comeback bagi City setelah skor imbang. Hingga akhirnya comeback City semakin meyakinkan setelah Mahrez berhasil lagi memperbesar keunggulan dengan golnya di menit 90.Â
Gol tersebut diawali dengan assist jauh dari kiper City, yang kemudian dimanfaatkan oleh Mahrez dengan chip ball yang melewati Hugo Lloris. Proses terciptanya gol itupun menjadi balas budi Ederson setelah membiarkan dua gol bersarang di gawangnya. Adapun itu adalah hal yang jarang dari seorang kiper, yang mana menjadi assist dia yang kedua di Liga Premier Inggris musim ini.
Riyad Mahrez kemudian dinobatkan sebagai Man of The Match di laga tersebut.
Pertandingan itu akhirnya berpihak pada City dengan keunggulan 4-2. Ini menjadi balas dendam yang sempurna oleh Guardiola dan sungguh menyakitkan bagi Conte. Mengapa tidak, setelah mereka optimis dengan keunggulan dua gol, comeback dan brace dari Mahrez benar-benar mengubah segalanya.Â
Terlepas dari persoalan pribadi Guardiola dengan Tottenham dan Conte, yang terpenting adalah City tidak menyia-nyiakan poin lagi demi mengajar Arsenal di puncak klasemen Liga Premier Inggris. Come on city
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI