Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pep Guardiola Tegaskan 'Tidak Pernah Santai' dalam Perburuan Gelar Liga Premier Inggris

19 Januari 2023   10:37 Diperbarui: 19 Januari 2023   15:13 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Man City's Manager, Pep Guardiola(Photo by Michael Regan via Getty Images)

Liga Premier Inggris akan menyuguhkan partai tunda pekan ke-7, yakni big match antara Manchester City menghadapi Tottenham Hotspur pada Jumat dini hari (20/01/2023 pukul 03.00 WIB). Menjelang laga tersebut, Pep Guardiola mengomentari beberapa hal dalam press conference terakhir terkait timnya dan status City dalam perburuan liga Inggirs.

Skuad Manchester City tidak memiliki masalah mentalitas setelah penampilan buruk mereka

Raport City di Liga Inggris sedang buruk akhir-akhir ini. Hasil buruk tersebut sebenarnya diawali saat laga melakoni Everton (31/12/2022), yang mana City menyia-nyiakan tiga poin penuh di markasnya sendiri karena meraih hasil imbang. 

Tren tersebut kemudian berlanjut dengan kekalahan atas Southampton di Carabao Cup dan akhirnya tunduk atas rival mereka Manchester United di Old Trafford. 

Meskipun dalam periode tersebut mereka juga berhasil memenangkan pertandingan melawan Chelsea, namun kekalahan 2-1 City di derby Manchester yang disusul kememenangan 2-0 Arsenal atas Spurs di derby London utara tetap menciptakan jarak yang semakin melebar antara City dan Arsenal. 

Sampai pekan ini, City memiliki selisih 8 poin di belakang Arsenal dalam perburuan gelar Liga Inggris. Walaupun demikan, situasi tersebut tidak membuat mentalitas skuad Citizens melemah. 

Pep memastikan skuad asuhannya tidak mengalami masalah mentalitas selama pengejaran terhadap Arsenal yang terbilang cukup alot. Pasukannya selalu fokus untuk memangkas selisih poin dan segera mengambil alih puncak klasemen.  

Pep tetap menyadari, bahwa para Citizens patut heran dengan performa City yang sedang tidak baik. Sang manajer juga menegaskan bahwa turunnya performa City adalah tanggung jawabnya. Penurunan performa ini dianggap memicu pembahasan publik terkait masalah psikologis di dalam skuad asuhannya, meskipun Guardiola sebetulnya tidak yakin akan hal tersebut.

Dia mengganggap bahwa hasil City di liga Inggris sekarang juga karena adanya faktor performa tim lawan yang semakin baik dan konsisten, terlepas dari penampilan skuadnya yang kurang apik. Tapi sekali lagi, semua itu bukan karena mentalitas City yang bermasalah. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan timnya adalah hanya terus bermain dengan seperti biasa dan berusaha memenangkan pertandingan.

"Satu-satunya cara, tidak menunggu apa yang akan mereka lakukan, mencoba memenangkan pertandingan kami dan bermain lebih baik. Saya tidak berpikir ini tentang mentalitas karena Anda melihat pertandingan melawan United dan yang sebelumnya melawan Chelsea (1- 0 menang). Kami melakukannya dengan sangat, sangat baik," kata  Guardiola yang dikutip dari Sky Sports Football.

Sebagai juru taktik, Guardiola merasa bahwa harapan para pendukung ada padanya. Begitu juga dengan performa tim. Dia perlu membantu tim lebih lagi dalam penentuan taktik yang lebih cermat. Sang manajer dituntut untuk segera bangkit dan menemukan lagi cara untuk kembali ke ritme kemenangan.  

"Kami selalu memiliki keyakinan. Ketika kami kalah, kecenderungannya adalah selalu mengatakan kami tidak berlari, atau mentalitas, atau tidak ada pertarungan. Tapi mungkin ada alasan taktis di mana saya tidak membantu mereka. Saya harus menemukan sesuatu untuk membantu tim menjadi lebih baik karena saya adalah orang yang bertanggung jawab."

"Orang-orang tidak menunggu, mereka mengharapkan saya menemukan cara untuk memenangkan pertandingan. Jika tidak, ini adalah 'Pep Out', ini adalah cara kerja kami dan saya ingin 'Pep In' dan tetap di sini," lanjut sang pelatih.

Guardiola menegaskan dia 'tidak pernah santai' selama perburuan gelar Liga Premier Inggis

Liga Premier Inggris edisi kali ini merupakan kesempatan bagi City untuk meraih gelar ke-9 dan menjadi klub Inggris kelima yang memenangkan tiga gelar liga berturut-turut. Sementara misi Arsenal adalah mengincar yang pertama sejak terakhir kali memenangkan pada musim 2004.

Sepanjang musim 2022/2023 berjalan, the Gunners hanya kalah sekali di liga setelah 18 pertandingan, sementara kekalahan City di Old Trafford sudah menjadi yang ketiga. Guardiola pun menjelaskan masih ada banyak pekan pertandingan bagi pasukan biru langit dan menjadi peluang bagi mereka untuk memperkecil jarak.

Guardiola juga menegaskan kembali bahwa dia akan memperjuangkan semua gelar yang masih berpotensi bersama City, termasuk liga Inggris. Hal ini sekaligus merevisi jawaban dia dalam wawancara sebelum-sebelumnya, yang menyatakan tidak peduli dengan persaingan tersebut. 

"Saya ingin berjuang untuk semua gelar dan Liga Premier. Ada 60 poin tersisa dan banyak pertandingan berat tersisa untuk semua orang. Kami akan berjuang, tapi kami bisa kalah" 

"Saya tidak pernah santai bahkan ketika saya unggul delapan poin. Sebelum pertandingan, selama pertandingan, tidak pernah," lanjut pelatih asal Spanyol tersebut.

Ketika ditanya manakah lebih baik antara memimpin atau berada dibelakang pemuncak klasemen, Guardiola mengatakan bahwa jauh lebih aman untuk memiliki keunggulan poin. 

Lebih baik (memimpin dengan delapan poin). Anda bisa kehilangan poin dan tetap berada di sana. Ketika Anda tertinggal delapan poin, Anda tidak bisa kehilangan poin," terang Guardiola.

Adapun situasi ketertinggalan seperti ini adalah sesuatu yang pernah dirasakan oleh Guardiola dan skuadnya. Mengingat pada musim 2018/19, City masih tertinggal oleh Liverpool dengan selisih 7 poin karena rentetan kekalahan yang dialami selama bulan Desember. Alhasil berkat kerja keras untuk bangkit, the Blues berhasil merengkuh trofi Liga Inggris di akhir musim.

"Tekanan adalah pertandingan berikutnya. Kami tidak bisa memikirkan ekspektasi kecuali memenangkan pertandingan berikutnya. Jika Arsenal unggul delapan poin, itu karena mereka solid, bagus di semua lini dan pantas berada di sana. Kami terbiasa berada di sana sepanjang waktu dan menang, menang, menang, tetapi kami telah berada di posisi ini sebelumnya berkali-kali," jelas manajer yang pernah melatih Barcelona dan Bayern Munich tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun