"okee" jawab Ray dengan singkat.
Setelah perbincangan singkat itu, entah kenapa Ray merasa energi kehidupanya habis dan semakin loyo, dia yang tidak biasa tidak mempersiapkan diri untuk berkomunikasi, tiba-tiba dihampiri dan ditanyain tentang sesuatu dan membuat dia terkejut.
Hari-hari berlalu, seseorang yang tidak bisa mengakrabkan diri tidak akan mendapatkan teman, itulah yang dirasakan Ray. Ray yang tidak bisa bergaul selalu menghabisi waktu sendiri, pergi ke kantin sendirian, ke perpustakaan sendirian, dan jam kosongpun dia juga sendirian. Tidak ada hal spesial di dalam keseharian seorang Ray di sekolah, ia hanya merasa sendiri dan sepi walau di sekitarnya ribut dan ramai karena siswa-siswa lainnya.
Tidak jarang Ray ditindas oleh siswa lain sampai dipalak saat ia sedang sendirian.
"oi culun, lu beliin gw sate nih ke kantin" perintah seorang siswa yang berbeda kelas dengan Ray.
"tapi saya harus pergi"
"ooo, berani lu?" siswa tersebut langsung menarik baju Ray lalu mendorongnya didepan banyak siswa.
"beliin gw sate pake uang lu sekarang!"
"baiklah, saya akan membelikannya" Jawab Ray yang pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Tidak hanya siswa laki-laki yang menindas dan memalak Ray, siswa perempuan juga memandang rendahnya, tapi Ray hanya bisa menerima, bersabar dan diam menerima semua tindasan dan pandangan rendah yang ditujukan olehnya.
"eh, tadi lu di liatin ama Ray culun itu lo, jangan-jangan dia suka ama lu" kata seorang siswi ke temannya.