Mohon tunggu...
Abbra Goldfine
Abbra Goldfine Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tidak ada yang menarik di dunia selain freedom diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan yang Tidak Suci

8 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"okee" jawab Ray dengan singkat.

Setelah perbincangan singkat itu, entah kenapa Ray merasa energi kehidupanya habis dan semakin loyo, dia yang tidak biasa tidak mempersiapkan diri untuk berkomunikasi, tiba-tiba dihampiri dan ditanyain tentang sesuatu dan membuat dia terkejut.

Hari-hari berlalu, seseorang yang tidak bisa mengakrabkan diri tidak akan mendapatkan teman, itulah yang dirasakan Ray. Ray yang tidak bisa bergaul selalu menghabisi waktu sendiri, pergi ke kantin sendirian, ke perpustakaan sendirian, dan jam kosongpun dia juga sendirian. Tidak ada hal spesial di dalam keseharian seorang Ray di sekolah, ia hanya merasa sendiri dan sepi walau di sekitarnya ribut dan ramai karena siswa-siswa lainnya.

Tidak jarang Ray ditindas oleh siswa lain sampai dipalak saat ia sedang sendirian.

"oi culun, lu beliin gw sate nih ke kantin" perintah seorang siswa yang berbeda kelas dengan Ray.

"tapi saya harus pergi"

"ooo, berani lu?" siswa tersebut langsung menarik baju Ray lalu mendorongnya didepan banyak siswa.

"beliin gw sate pake uang lu sekarang!"

"baiklah, saya akan membelikannya" Jawab Ray yang pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak hanya siswa laki-laki yang menindas dan memalak Ray, siswa perempuan juga memandang rendahnya, tapi Ray hanya bisa menerima, bersabar dan diam menerima semua tindasan dan pandangan rendah yang ditujukan olehnya.

"eh, tadi lu di liatin ama Ray culun itu lo, jangan-jangan dia suka ama lu" kata seorang siswi ke temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun