Mohon tunggu...
CAHAYA PEDIA
CAHAYA PEDIA Mohon Tunggu... Guru - SMPN 6 Kolaka Utara

Hobby menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maqtal Asyura

12 September 2022   14:37 Diperbarui: 12 September 2022   14:51 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maqtal Asyura
Puisi Sulaiman Djaya

Darah yang dilemparkan ke langit
Oleh penghulu para syuhada
Yang tak kembali ke bumi
Sebab diterima Tuhan yang Esa
Adalah luka kemanusiaan
Mereka yang ditindas,
Mereka yang diasingkan,
Mereka yang terusir,
Mereka yang hanya memiliki
Doa sebagai senjata pamungkas.

Di padang gersang
Yang teramat menyengat
Permata Zahra
Dan kesayangan Al-Mustafa
Berjuang sendirian
Dalam kehausan
Di medan laga Nainawa
Tempat para durjana,
Para penjual agama,
Anak-anak zinah,

Tiran gila kuasa
Bahu membahu menumpahkan darah
Manusia-manusia merdeka.
Dan di abad ini
Yazid-Yazid baru muncul kembali
Menyerukan jihad palsu
Demi korporasi dan hipokirisi.
Di Suriah, di Libya, di Yaman, para tiran
Berkedok demokrasi
Mengumbar tekhnologi persenjataan

Menjarah nyawa, menyebar senjata kimia
Ternyata memang
Asyura senantiasa ada
Dan Karbala ada di mana saja
Selagi ada penindasan
Selagi ada kezaliman
Selagi ada aniaya
Oleh mereka yang menjual agama
Dan politik kaum munafik
Yang membunuh martabat manusia.

(2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun