Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Jurnalis - Policy Communicator

ASN pada Kementerian Keuangan. Memiliki latar belakang Ekonomi dan bekerja untuk menyampaikan kebijakan publik yang searah dengan mimpi bersama Bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Fondasi Estafet Ekonomi

28 Juli 2019   10:51 Diperbarui: 30 Juli 2019   13:23 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, strategi belanja yang efektif. Belanja efektif berarti membiayai program-program kegiatan yang benar-benar memberikan hasil dan dampak optimal bagi tujuan dan fokus utama pembangunan di tahun 2020. 

Belanja akan didorong untuk mendukung penguatan SDM melalui program vokasional, link and match dan penguasaan ICT. Program pelindungan sosial dibuat komprehensif, subsidi dijaga agar tepat sasaran, dan belanja infrastruktur diarahkan untuk mendukung proses transformasi industri. 

"Ketiga, pembiayaan yang kreatif. Peran swasta dalam mendukung pembiayaan semakin diperkuat untuk mendapatkan sumber pendanaan pembiayaan yang lebih murah dan beragam," pungkasnya. 

Tantangan 2020 

Mendekati akhir tahun 2019, Ekonom Bank Permata, Josua, juga mengingatkan terkait tantangan yang perlu diwaspadai pada 2020. Dalam rangka mengantisipasi tantangan ekonomi 2020, pemerintah perlu terus mendorong peningkatan kualitas fundamental ekonomi Indonesia. Menurutnya, tantangan perekonomian Indonesia dalam lima tahun mendatang masih akan muncul dari domestik dan eksternal. 

Dari internal, upaya perbaikan defisit transaksi berjalan secara struktural perlu dilanjutkan mengingat isu perang dagang dan kebijakan proteksionisme pada perekonomian global akan menghambat kinerja ekspor. Selain itu, upaya peningkatan kualitas SDM yang selanjutnya akan meningkatkan produktivitas nasional perlu terus dilakukan agar daya saing industri nasional meningkat yang selanjutnya akan mendorong peningkatan konsumsi domestik dan investasi ke dalam negeri. 

Selain itu, peningkatan kerja sama ekonomi internasional perlu menjadi prioritas pemerintah dalam rangka mendorong investasi dan mendorong kinerja ekspor dalam lima tahun mendatang. 

Yang terakhir, reformasi struktural, deregulasi kebijakan ekonomi dan percepatan perizinan harus dilakukan secara berkelanjutan agar iklim investasi Indonesia terus meningkat yang akan menentukan kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun