Jika begini terus dan pemerintah juga tidak memberikan perlakuan tegas kepada mereka. Maka saya menyarankan agar rakyat diperbolehkan untuk mempermalukan koruptor! Entah itu membuat meme, spanduk, baliho, dll
3. HUKUMAN
Ya, saya secara sadar menulis kata "maling uang rakyat dipelihara negara". Karena memang yang kita lihat begitu bukan?
Pemerintah memang pernah berkata "Berantas korupsi!", tapi apakah pemerintah dengan segala upaya dan programnya benar-benar memberantas korupsi? Jika iya, kenapa koruptor di Indonesia semakin banyak?
Salah satu kendalanya ada di hukuman. Jujur saja, menurut saya hukum di Indonesia itu terbilang lembek lembek keras. Lembek kepada yang kaya, keras kepada yang miskin
Jika memang benar-benar Indonesia ini negara hukum, seharusnya bisa dong membuat hukuman yang setimpal dengan kasusnya? Tidak perlu menyebut nama (karena percuma koruptor-koruptor itu sudah hilang malunya), coba deh lihat kesejahteraan koruptor-koruptor di Indonesia, walaupun di dalam sel tahanan mereka masih terlihat kaya dibandingkan rakyat menengah ke bawah. Itu karena hukum di Indonesia memang dasarnya untuk menyenangkan hati mereka. Fasilitas yang sebenarnya sama sekali tidak pantas untuk seorang maling tiba-tiba ada di lapas napi koruptor, kok bisa begitu? Apalagi kalau bukan kurang tegasnya pemerintah dan hukum yang ada
Sekali lagi, jika memang pemerintah benar-benar ingin memberantas korupsi, seharusnya perbaiki dulu hukumnya. Sesuaikan hukuman dengan tindakkan kasusnya. Dan sekali-kali jangan mau untuk disogok atau merasa kasihan dengan pejabat korup, bagaimana pun juga mereka tetap maling! Yang derajatnya sangat rendah dan sengaja untuk menghinakan dirinya sendiri!
Itu aja sih mungkin 3 faktor terbesar menurut saya kenapa di Indonesia ini masih banyak tindak korupsinya. Saya harap pemerintah bisa membaca tulisan ini dan merealisasikannya. Karena saya sebagai WNI biasa hanya bisa menyarankan atau memberikan pendapat
Saya akan melihat beberapa hari, bulan, tahun ke depan. Apakah pemerintah benar-benar bisa memberantas korupsi atau tidak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H