Mohon tunggu...
Arif Bawono Surya
Arif Bawono Surya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup untuk Berjuang, Mencari dan Menemukan www.abawonos.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Catatan 365 Hari #48: Selama Menyentuh Tanah, Semakin Kuat

16 Maret 2012   14:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:57 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernah mendengar cerita tentang pertarungan antara Boma dan Gatotkaca? Kalau belum tahu maka akan saya ceritakan secara singkat. Suatu ketika terjadi perebutan daerah perbatasan bernama Tunggarana antara Boma yang menguasai Trajutrisna dan Gatotkaca yang menguasai Kerajaan Pringgodani. Pada pertempuran itu sebenarnya Gatotkaca kalah tapi karena saat itu Prabu Kresna yang dianggap sebagai Ayah oleh Boma datang dan menyuruh untuk menyerahkan Tunggarana pada Gatotkaca maka Boma pun mengalah dan menyerahkan daerah perbatasan pada Satria Pringgodani. Namun rupanya kesialan Boma tidak berhenti sampai di situ, saat pulang ke istana didapatinya sang istri yaitu Dewi Hagnyanawati sedang berasyik masyuk dengan salah satu putra Prabu Kresna yaitu Samba. Maka murkalah Boma, disiksanya Samba bahkan dirobek-robek tubuhnya hingga tewas. Kematian Samba menyulut murka Prabu Kresna. Pertempuran antara Boma dan Prabu Kresna tak terelakkan, namun Boma yang merupakan putra dari Dewi Pertiwi ini tak mudah ditaklukkan bahkan oleh Cakra, senjata sakti mandraguna milik Prabu Kresna. Setiap kali Boma kalah dan terjatuh di tanah maka dia akan bangkit lagi dan melakukan perlawanan, perlawanan Boma berakhir saat Dewi Pertiwi tidak memberikan restunya lagi pada Boma. Dan akhirnya Boma dapat dikalahkan oleh Prabu Kresna, versi lain seingat saya Boma dibunuh dan ditaruh di atas pohon sehingga dia tidak menyentuh tanah dan tidak dapat bangkit lagi.

Cerita tentang raksasa yang mempunyai kekuatan untuk bangkit setiap menyentuh tanah tidak hanya dimiliki oleh Boma, tapi juga dimiliki oleh mitologi Yunani yang mengenal sosok raksasa bernama Antaios yang merupakan putra dari Gaia (Dewi Bumi). Suatu ketika Herakles sedang menjalani 12 tugas yang salah satunya adalah untuk mengambil apel hesperides. Saat berada di daerah Libya, Herakles bertemu Antaios yang senang sekali bergulat si raksasa sering membiarkan dirinya dibanting ke tanah oleh lawan-lawannya untuk kemudian dia bangun dan menjadi lebih kuat lagi lalu membunuh lawannya, karena setiap bersentuhan dengan tanah/bumi maka dia akan menjadi lebih kuat. Herakles tak kalah cerdik diangkatnya si raksasa  ke udara yang menjadikan Antaios melemah, saat itulah dibunuhnya Antaios.

Apa yang menarik dari dua cerita mitologi di atas? Satu hal bahwa selama kita berada di bumi maka saat itulah kita sebenarnya terus bertumbuh dan menjadi kuat. Tak peduli bantingan seberat apapun atau senjata (cobaan) se-sakti apapun selama kita masih menapak bumi maka kita tidak diperbolehkan untuk mengalah pada keadaan. Kita selalu diberi jalan untuk semakin kuat dan kuat. Satu ungkapan yang cukup bagus, hidup bukanlah tentang seberapa sering dirimu memenanginya tapi tentang seberapa kuat dirimu menahan pukulan yang diberikan oleh kehidupan. Alhamdulillah.

#because life is beautifull (in every side)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun