Mohon tunggu...
Arif Bawono Surya
Arif Bawono Surya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup untuk Berjuang, Mencari dan Menemukan www.abawonos.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dan Angela Merkel Pun Mengeluh

15 November 2011   11:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uni Eropa sedang menjadi perhatian dunia saat ini. Setelah Yunani membuat headline di koran-koran dunia karena krisis ekonomi yang dialaminya, Italia yang melengserkan Silvio Berlusconi “The Godfather “ pemerintahan negara pizza karena tidak mampu menyelesaikan krisis ekonominya. Tidak tanggung-tanggung, Italia harus diawasi sangat ketat oleh IMF.   Kini terdengar kabar kurang mengenakkan dari Semenanjung Iberia, Spanyol. Negara pemegang tropi piala dunia dan euro mengabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi mereka mandek alias 0% pada kuartal ketiga. Memang secara year on year pertumbuhan negeri matador ini masih merambat di angka 0,8% tetapi angka yang tidak sampai satu persen dan pengangguran yang diprediksikan mencapai 22% pada 2012 menunjukkan alarm perekonomian di uni Eropa mulai berdering. Kanselir Jerman Angela Merkel pun sambat (mengeluh) bahwa perekonomian Eropa saat ini memasuki tahun-tahun tersulit setelah Perang Dunia 2. Negara-negara Eropa harus berdarah-darah menghadapi kesulitan ekonomi yang dialaminya, posisi beberapa negara bahkan dikategorikan illiquid dan insolvent alias tidak mampu membayar utang dengan rasio utang mendekati bahkan melebihi angka 100% .

Walaupun Angela Merkel dan beberapa petinggi negara-negara Eropa berkeras bahwa mereka bisa melalui badai krisis yang dialami Euro sebagai mata tunggal kawasan Eropa tapi nyatanya saat ini euro terus tenggelam terhadap mata uang lain. Italia contohnya harus menerbitkan surat utang  tak kurang dari 3 Juta Euro untuk memikat investor. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa bila tidak segera terselesaikan maka krisis Eropa akan menjangkiti negara dan kawasan lain. Di Indonesia saja sudah dirasakan dampaknya, volume pengiriman barang ke Eropa baik melalui kargo udara maupun laut mulai berkurang (INILAH.COM, Jakarta - Krisis global yang terjadi di Eropa berdampak pada penurunan volume pengiriman barang baik melalui kargo udara dan laut.) Ini menandakan bahwa neraca perdagangan kita akan terpengaruh juga. Banyak pihak yang memprediksi bahwa bila Eropa tidak mampu menyelesaikan penyakitnya ini maka sistem kapitalisme di ujung keruntuhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun