Mohon tunggu...
Arianto Batara
Arianto Batara Mohon Tunggu... Lainnya - Mencintai dunia pendidikan

Pemerhati pendidikan, pebelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Kemampuan Numerasi bagi Anak Kinestetik

23 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:39 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengembangan kemampuan numerasi pada anak perlu dioptimalkan sejak dini, terutama dikembangkan dengan mengakomadasi sesuai gaya belajar anak. Berikut ini aktivitas yang dapat dilakukan guru dan orang tua bagi anak dengan gaya belajar kinestetik dalam mengembangkan kemampuan numerasi anak.


1. Pengenalan konsep bilangan dengan memanfaatkan benda-benda sekitar

Sangat penting memberikan pemahaman bagi anak tentang konsep bilangan sejak dini. Kekeliruan selama ini adalah anak diperkenalkan hanya pada simbol bilangannya dan bukan konsepnya. Contoh konsep satu adalah tunggal, dua adalah tunggal dan tunggal, dan seterusnya. 

Bagi anak kinestetik pengenalan konsep bilangan dapat dilakukan dengan memanfaatkan benda-benda sekitar misalnya dengan menggunakan biji-bijian, sapu lidi, dan benda-benda dalam rumah lainnya.

Ilustrasi dok.probadi
Ilustrasi dok.probadi

Aktivitas ini dilakukan sambil menunjuk atau memegang benda yang dimaksud sesuai jumlah diucapkan.

2. Belajar penjumlahan dan pengurangan dengan bergerak di atas ubin

Konsentrasi anak kinestetik akan optimal jika belajar sambil bergerak. Memahami penjumlahan dan pengurangan pada anak kinestetik dapat dilakukan dengan memanfaatkan ubin. Anak bergerak di atas ubin sambil berhitung. Bisa bergerak dengan melompat, berjalan, atau merangkak. Bergerak ke kanan untuk memberi pemahaman penjumlahan dan bergerak ke kiri untuk memberikan pemahaman pengurangan. 

ilustrasi. sumber: siapbelajar.com
ilustrasi. sumber: siapbelajar.com
3. Naik turun tangga untuk belajar penjumlahan dan pengurangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun