Untuk membuat sebuah rute setidaknya kita membutuhkan beberapa hal dibawah ini :
1.Mengetaui tempat tujuan
2.Mengidentifikasi sumber dan mempelajari rutenya
3.Mengetahui rute yang mungkin bisa sesuai yang diharapkan
4.Memilih rute yang terbaik
5.Memperbaharui dan memeriksa informasi rute
Dynamic routing adalah cara lain selain static routing untuk pemetaan dalam sebuah jaringan. Perbedaan mendasar antara dynamic routing dan static routing adalah kalau static routing kita menentukan rute secara manual sedangkan dynamic routing secara otomatis (ditentukan oleh port). Untuk mengkonfigurasi router secara dynamic kita hanya perlu memberitahukan ke router tersebut bahwa dia memiliki Network sekian.
Untuk lebih jelasnya, kita buat sebuah simulasi menggunakan Cisco Packet Tracer dengan desain jaringannya seperti gambar dibawah ini :
[caption id="" align="aligncenter" width="437" caption="Source : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/Desain-Dinamic-Routing.png"][/caption]
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menghidupkan dan mengatur ip address router tersebut sekaligus menentukan clock rate-nya. Sebelumnya saya ingin anda memperhatikan port serial yang menghubungkan antara satu dengan yang lainnya untuk keperluan penentuan ip address. Dalam contoh ini kita menggunakan IP seperti yang tertera pada gambar diatas.
Router A
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 131.13.1.1 255.255.255.248
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
Router(config-if)#
Router B
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 131.13.1.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 10.120.1.1 255.255.255.248
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
Router(config-if)#
Router C
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Router(config-if)#ip add 10.120.1.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.248
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
Router(config-if)#
Router D
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se1/1
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to up
Router(config-if)#
mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-fareast-font-family:Calibri;mso-fareast-theme-font: minor-latin;mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language: EN-US;mso-bidi-language:AR-SA">%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/1, changed state to up
[caption id="" align="aligncenter" width="439" caption="Source : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/Hasil-Akhir.png"][/caption]
Sekarang router sudah terhubung satu sama lain dengan catatan dalam lingkup network yang sama. Untuk membuktikannya coba dengan perintah ping.
Sekarang mari kita buat semua router bisa terhubung walaupun beda network dengan cara memetakan rutenya menggunakan dynamic routing. Adapun perintah umumnya yaitu :
Router rip
Network
Konfigurasi dynamic routing
Router A
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 131.13.1.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#
Router B
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 131.13.1.0
Router(config-router)#network 10.120.1.0
Router(config-router)#
Router C
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.120.1.0
Router(config-router)#network 172.16.1.0
Router(config-router)#
Router D
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.1.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#
Selesai
Untuk membuktikan apakah konfigurasi dynamic routingnya berhasil, coba dengan perintah sh ip route [caption id="" align="aligncenter" width="642" caption="Source : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/IP-Route.png"][/caption] Terimakasih Semog Bermanfaat Artikel ini juga dapat anda temui di http://abasdjumadi.web.id/dynamic-routing/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H