Mohon tunggu...
Abas Djumadi
Abas Djumadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Abas Djumadi adalah Seorang Mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Gorontalo Angkatan 2010-2011 alamat Situs\r\n(http://abasdjumadi.web.id), Email (abasd04@gmail.com), FB (https://www.facebook.com/abas.djumadi), Twitter (AbasDJumadi)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Static Routing

13 Desember 2012   03:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:45 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Static routing merupakan salah satu konfigurasi yang dapat kita gunakan untuk konfigurasi router. Static routing merupakan pemetaan alamat dalam sebuah jaringan secara manual yang menyebabkan route alamatnya ditentukan oleh konfigurator (orang yang melakukan konfigurasi).

Untuk mengkonfigurasi beberapa router dengan menggunakan Static Routing dapat diambil sebuah contoh kasus seperti gambar dibawah ini :

Router Dalam Keadaan Non Aktif / Belum Hidup Sumber : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/gambar-2.png

Router Sudah Aktif / Hidup Sumber : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/gambar-3.png

Dalam kasus ini kita dituntut untuk menghubungkan  semua router yang ada dan routenya menggunakan static routing.

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah membuat desain jaringannya seperti yang tampak diatas, di Cisco Packet Tracer Tentunya. Jika desainnya selesai barulah kita memulai konfigurasi. Dalam kasus ini saya mulai konfigurasi dari Router A, Router B, Router C, dan Terakhir Router D.

Konfigurasi pertama kita memberikan ip kepada setiap Router. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

Untuk konfigurasi router A  dapat dilakukan dengan double klik router tersebut kemudian pilih tab CLI. Kemudian anda akan disuguhkan pertanyaan seperti ini Continue with configuration dialog? [yes/no]: jawab no jika anda tidak ingin repot dan klik yes jika anda ingin repot. Dalam kasus ini saya pilih no. kemudian dilanjutkan dengan masuk ke privileged mode agar kita bisa dengan bebas bekerja. Perintahnya adalah

Router>enable

Atau dapat anda singkat menjadi “ena” tanpa tanda kutip. Setelah masuk ke privileged mode, kita masuk ke configurasi terminal untuk mengkonfigurasi. Konfugrasi pertama yang kita lakukan adalah memberikan IP address kepada router itu sendiri. Untuk masuk ke konfigurasi terminal perintahnya adalah sebagai berikut :

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Setelah anda berada di area configurasi terminal, maka and dapat mengkonfigurasi banyak hal disini termasuk route dan pemberian IP. Untuk pemberian IP address kita perlu perhatikan port serial yang kita gunakan, misalnya dalam kasus ini saya ingin memberikan ip untuk serial 1/0 yang terhubung ke router C dengan ip address 192.168.1.1/24 dan saya berikan dia clock rate sebesar 64000. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to down
Router(config-if)#

Nah sekarang kita berikan ip lagi untuk serial 1/1 yang terhubung ke router B dengan IP 172.16.1.2/24. Adapun caranya adalah sebagi berikut :

Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 172.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router A(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
Route(config-if)#

Lakukan hal yang sama dengan router B, C, dan D. jadi konfigurasi masing-masing router B, C, D jadi seperti ini :

Router B

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 10.120.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Router C

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.00
Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up
Router(config-if)#

Router D

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int se1/1
Router(config-if)#ip add 10.120.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh

Selesai dengan masalah IP dan segala kebutuhannya. Sekarang kita langsung konfigurasi routingnya dengan menggunakan static routing. Dalam kasus ini saya mulai konfigurasi dari Router A – D.

Konfigurasi Static Route di Router A

Sebelum melangkah lebih dalam lagi ke konfigurasi, perlu diketahui bahwa syntax umu dari static route adalah  ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 0.0.0 untuk empat 0 pertama dapat berisi ip tetangga dalam hal ini ip router  B, C, D. empat 0 yang kedua adalah netmasknya dan empat 0 terakhir adalah ip yang dilewati ole hip tetangga untuk berhubungan dengan kita. Sekarang kita lanjutkan ke konfigurasi Router A. adapun konfigurasinya adalah sebagai berikut :

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 10.120.1.0 255.255.255.0 172.16.1.0

Keterangan :

Ip route 10.120.1.0 255.255.255.0 172.16.1.0 artinya adalah router yang memiliki network 10.120.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 dapat terhubung melalui network 172.168.1.0. pada kasus ini yang memliki network 10.120.1.0 adalah router B dan D.

Konfigurasi Router B

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with cntl/z.
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.0

Keterangan :

Logikanya sama dengan keterangan Router A

Konfigurasi Router C

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 192.168.1.0
Router(config)#ip route 10.120.1.0 255.255.255.0 192.168.1.0

Ketarangan :

Logikanya sama dengan keterangan Router A, akan tetapi disini ada 2 network yang bisa masuk melalui network 192.168.1.0 yaitu 172.168.1.0 dan 10.120.1.0 dengan netmask 255.255.255.0. kenapa di router C jadi 2 daftar routenya ? ya, Karena desainnya menuntut seperti itu dan yang namanya Static Routing semua network yang berbeda harus kita perkenalkan di setiap router. Jika kita ingin memberikan jalan yang luas untuk keluar masuk maka dapat melakukannya dengan perinta ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.0 yang artinya network apapun itu dan menggunakan netmasuk apapun dia jika melewati network 192.168.1.0 maka dia diterima. Namun ini bisa menyebabkan kerusakan pada router karena banjir dengan permintaan.

Konfigurasi Router D

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 10.120.1.0
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.120.1.0

Keterangan :

Logikanya sama seperti logika/keterangan untuk router A, B, & C.

sampai pada tahap ini kita sudah selesai mengkonfigurasi router dengan static routing dan semua router mestinya sudah bisa terhubung.

Pembuktian Static Routing Berjalan Sumber : http://abasdjumadi.web.id/wp-content/uploads/2012/12/gambar-4.png

Ok mungkin sampai disini dulu yang bisa saya sharing dengan rekan-rekan, bila ada yang ingin bertanya silahkan tuliskan dikomentar saja, insayaallah saya akan jawab semampu saya.

Terimakasih

Selamat Mencoba

anda juga dapat melihat tulisan ini  di: http://abasdjumadi.web.id/static-routing/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun