Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Disiplin di Maulid Nabi: Cara Pandang Baru

21 September 2024   21:24 Diperbarui: 21 September 2024   21:26 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau menyampaikan tentang kedisiplinan Nabi Muhammad SAW. Ada tiga hal yang terkait dengan hal tersebut. Tilawah, Tazkiah, dan Ta'lim.

Tilawah yang kurleb diartikan membaca Al Quran. Tidak hanya membaca, tetapi diikuti dengan pelafalan yang sesuai kaidah. Kitab yang dibaca pun sumber ilmu, sebagai panduan dalam berkehidupan manusia, senantiasa dibaca setiap saat.

Beliau menjabarkan lebih dalam lagi, bahwa membaca yang lain adalah alam dan seiisinya. Alias dipelajari, diambil hikmah terbaik agar terkondisikan kehiupan manusia yang lebih baik, selaras dengan alam. Tuh, dalam banget pesan beliau.

Hal kedua yakni Tazkiah yang diartikan sebagai menyucikan diri. Kesucian hati akan berdampak kepada perilaku yang baik. "Lebih ke arah hati mah, Pak Abas", ujar siswa di sebelah saya dengan penuh semangat. "Ya, benar sekali", jawab saya singkat, jelas, dan padat.

Disini terkandung sikap yang tidak boleh berlama-lama dalam diri seorang siswa, anggapan gabut, bete, insecure, anciety, toksik dan lain-lain istilah yang melekat pada mereka para gen Z.

Anggapan tersebut sangat tidak mendukung terhadap tercapainya kesucian hati. Pak Ustad berpesan agar sikap-sikap yang selama ini kurang baik agar dihilangkan agar terbentuk kesucian hati.

Ketiganya adalah Ta'lim. Tak kalah menarik dengan dua materi sebelumnya. Ta'lim dapat diterjemahkan sebagai mengajarkan. Nah, apalagi kata mengajarkan yang asing buat mereka. Kata belajar saja masih ditanggapi ogah-ogahan.

Pak Ustad dengan sangat piawai mengajak terutama siswa untuk dapat memahami makna Ta'lim sesuai pola pikir mereka.

Mengajarkan secara tersembunyi mengandung dua hal. Menguasai materi dan keberanian menyampaikannya. Disini seolah kita diajak untuk merenungkan kembali kata Ta'lim. Redefinsi kembali agar lebih berdampak baik dan luas.

Menjelang akhir penyampaian materi beliau pun mensitir kata-kata dari Ki Hajar Dewantoro. "Setiap orang guru. Setiap tempat adalah sekolah". Sangat dalam makna terkandung. Seolah menambah lebih makna Ta'lim. Luar biasa Allah menciptakan Pak Ustad.

Itulah tiga disiplin Rasul terakhir yang disampaikan Pak Ustad. Berbeda dengan pemahaman saya selama ini. Ada yang mengusik pikiran secara pribadi agar segera move on. Hijrah ke arah lebih baik dengan berpedoman kepada Tilawah, Tazkiah, dan Ta'lim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun