Tanggal 17 Agustus tahun sekarang ada lomba tumpeng lagi, yes !. Kegembiraan ibu-ibu RT 09 juga ibu-ibu lainnya yang se-RW 20 Desa Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Persiapan pun tak hanya sehari, tapi beberapa hari yang menegangkan sekaligus menyenangkan karena dapat berbelanja memakai uang panitia. Keluar rumah ke warung bersama-sama. Nah, yakin lah mereka sambil bercanda ria. Duh, bahagianya ibu-ibu shopping.
Malam menjelang tanggal 17 pun mereka berkumpul kembali preparing segala kebutuhan. Yah, namanya ibu-ibu kembali penuh semangat dalam menyambut lomba ajang kreasi memasak. "Bu Abas, ada bagian yang belum ada, gimana nih", seru Bu Tita sedikit cemas. "Tenang Bu, masih ada penggantinya. Nih, lobak putih tinggal diwarnai", jawab ibu-ibu lainnya kompak.
Ibu-ibu pun tak kalah dengan cara kerja di pabrik yakni berbagi tugas sesuai kemampuan masing-masing. Ada yang memotong daun pisang, dan ada juga menyiapkan asesoris pendukung yang lumayan banyak. Tidak ada riak-riak kelelahan diantara ibu-ibu hebat. Semuanya on fire.
Besoknya sejak pagi buta, kembali ibu-ibu sudah pada berkumpul kembali. Semangat semakin wah dengan kostum dominan merah dan putih. Segala rupa perlengkapan sudah terkumpul, semuanya sudah siap, dan mereka pun mengawali kegiatan dengan berdoa bersama.
Setiba di tempat, Balai RW 20 yang berjarak hanya 50 meter dari rumah. Bekerja sama bersama-sama berperan di masing-masing tugas, tak lupa pula anak-anak remaja ikut membantu sehingga suasana menjadi ramai.
Tepat pukul 8 pagi semua kontestan mulai bertarung dengan waktu, berjuang dalam kelompok demi mempertahankan kekompakkan dan diakhiri dengan harapan menjadi sang juara. Rada ngarep juga nih, ibu-ibu.
Triplek kotak ukuran 60 X 60 dialasi daun pisang, diatasnya ditata nampah yang sudah dihias bagian pinggirnya dengan daun pisang. Triplek bulat menjadi alas buat tumpengnya pun siap ditempati tumpeng.
Kacang panjang berubah bentuk menjadi pagarnya. Satu per satu lauk pauk mengisi bagian yang kosong. Seolah tangan profesional ibu-ibu ini menatanya dengan apik. Enak dilihat, terjadi adu manis yang harmonis.
Empat mangkok berisi sate buah-buahan ditempatkan di 4 pojok menambah suasana yang sedep untuk dilihat. Apalagi ditempeli asesoris khas 17-an. "Unyu-unyu lah, cute abis", komentar Bu RT.
Terakhir menata asesorisnya, baik bendera, burung garuda, logo 78 tahun, aneka bunga-bunga warna-warni yang berbahan dasar lobak yang diberi warna. Keren kan, mereka.
Ini dia, ada ide dari mereka, katanya kita mah Indonesia. Negara dengan warna hijau, maka muncullah suasana hijau dari daun Monstera dan daun Pakis. Pemanis rupa, diselipkan bunga Anthrium. Jadilah sajian tumpeng selera Sunda yang tampil wah.
Apa tiga kata tentang tumpeng tersebut ? "Indonesia sekali pokoknya", mereka kompak menjawab pertanyaan saya.
Soal rasa bagaimana ? Disempetin sebelum ditata, semua bahan dicobain rasanya. "Pas, enak ga kalah dengan para chef hotel", Bu Dhani menegaskan.
Sekitar jam 11 siang acara pun selesai, tumpeng dikembalikan kepada seluruh peserta. "Di tahun depan semoga partisipasi masing-masing RT bisa lebih optimal. Terima kasih sudah menampilkan aneka kreasi yang luar biasa. Mewah sekali. Ini lebih baik dibanding tahun lalu", jelas Pak RW 20.
Ajang tahunan yang mengainspirasi semua peserta. Semuanya saling mempengaruhi dalam penampilan dan kekompakkan. Berani memberikan yang terbaik untuk Indonesia Merdeka ke 78.
"Ini kompetisi kejujuran anggaran, kreatif mengelola pengeluaran uang, ketepatan waktu, selain adu hamonisasi bentuk dan warna", komentar salah satu peserta dari RT 09. Setuju sekali, Bu Ibu hebat.
Informasi dari Panitia, lomba tumpeng di tahun ini akan menilai kejujuran anggaran sesuai bahan, ketepatan waktu, rasa, dan penampilan. Hasil akan diumumkan pada puncak perayaan 17-an, minggu depan.
Lomba tumpeng walau setingkat RW seolah menyaksikan pameran tumpeng. Penampilan yang sesuai kriteria mata yang melihat. "Eye catchy, mewah banget", gumam saya dalam hati. Ada rasa bangga jadi warga negara Indonesia setelah menonton deratan tumpeng yang tertata manis.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Terus melaju untuk Indonesia maju. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H