Jajan Bubur Manis, Selepas Jalan Kaki
Jalan kaki hari Minggu bersama istri menuju pasar pagi di daerah deket rumah. Namun berangkatnya naik motor biar cepat sampai. Nah, disana kita jalan kaki. Lumayan setengah jam, sekaligus belanja kebutuhan kaos oblong saja.
Tak lama berjalan kaki, mata sudah langsung tertuju dengan pendil yang tertata rapi di atas meja saji. Istri ku yang mencolek tangan sambil agak menarik tangan saya agar melambatkan irama jalan kaki.
"Disebelah kanan jalan ada jajanan baru ?", seru istri.
"Ya, nanti arah pulang kita mampir", jawab saya memastikan
"Asyik, kita teruskan jalan kakinya ya !", ajak istri.
Berjalan kaki diantara keramaian orang dalam pasar memang banyak godaan, namun tekad kuat menembus jejeran pedagang aneka ragam.
Setelah 20 menir berjalan kita pun berbalik arah. Sasaran menuju penjual aneka bubur. Sekitar lima menit jalan kaki, setelah berbalik arah, ketemu Si Empunya aneka bubur.
Seperti biasa, rasa kepo pun meluncur tak terbendung.
"Ini makanan Jawa, bukan ?", tanya saya.