Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cinta Dalam Semangkok Soto Boyolali

13 September 2022   04:33 Diperbarui: 13 September 2022   04:35 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta terhadap makanan khas Indonesia, Soto Boyolali, kepincut dengan rasa kaldu sapi yang light di mulut, dipadu padankan dengan jeruk nipis serta sepotong perkedel kentang. Jadilah sajian makan siang istimewa buat kita berdua yang sudah jatuh cinta sejak santapan pertama. Dari mulut turun ke hati. Begitulah kalau sudah terjerat cinta.

Target hari ini adalah membeli holder mic wireless. Memang bukan barang yang susah tapi belinya mesti ke kota Bandung, tepatnya di sekitar Jaya Plaza pertokoan elektronik sebelum Pasar Kosambi. Berburu barang menjadi gampang karena petugas parkir memberitahu kami lokasi yang dimaksud. Setelah berbincang layaknya pembeli dan penjual, sepakat lah, barang pun didapat.

Bergegas menuju area parkir motor. Waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Pantesan ini perut sudah memberikan sinyal kuat untuk minta diisi. Namun karena tergoda dengan SSB di sekitar Cijambe Ujung Berung sewaktu tadi berangkat maka diputuskan untuk menunda makan siang. Maunya makan siang di SSB.

Soto Spesial Boyolali (SSB) berlokasi di pinggir jalan raya A.H Nasution. Kalau dari arah Cileunyi ada di sebelah kanan jalan, sedangkan dari arah Cicaheum berada di sebelah kiri jalan. Berada di hook pertigaan Jalan Cijambe. Berdekorasi khas Jawa Tengah, aksen batik motif Kawung. Warna orange terlihat lebih dominan sehingga nampak mudah dikenali dari jarak jauh sekali pun.

Namanya juga Soto Spesial Boyolali berarti jualan soto ya. Anda perlu soto Boyolali gak usah ke Jawa Tengah, di Bandung pun sudah ada.

Makan siang bercitarasa tradisional Jawa menjadi pilihan kita. Saya dan istri terkesan dengan bumbu soto yang khas yakni kuah kaldu bening dan takaran yang kecil sehingga masih bisa makan gorengan. Rasa original tanpa vetsin atau micin senantiasa dipertahankan.

Aneka jajanan khas Jawa sebagai teman makan tersedia. Mulai dari sate telur puyuh, sosis solo basah maupun goreng, perkedel kentang, tempe goreng, sate jeroan ayam, sate kikil, dan bakwan. Ditempatkan dalam rak besi namun terkesan ramah karena dialasi daun pisang. Berada di tengah area rumah makan sehingga sangat mudah dijangkau.

Penasaran dengan tempe goreng, akhirnya istri pun mengambil 3 keping. Dengan balutan tepung yang renyah dan irisan tempe yang tidak terlalu tipis sehingga enak untuk dimakan. Saya makan satu, dalam sekejap langsung habis disantap. Pantas saja banyak anak kecil yang memakannya. Pasti enak dong.

Tempe goreng yang renyah sehingga mudah dikunyah. Rasa tradisional Jawa sangat terasa. Jadi makanan pembukanya adalah tempe goreng. Sebagai catatan khusus saya adalah tempe goreng yang senantiasa langsung habis diserbu pembeli setelah disajikan di rak besi.

Cara makan Soto Boyolali yang khas adalah dengan mencampurkan perkedel kentang ke dalam mangkok soto. Oh..ya Kompasianer sebagai gambaran saja, saya dan istri memesan Soto Boyolali rasa daging sapi ukuran kecil. Sementara ini tidak tergoda untuk menambahi dengan sambal pedasnya.

Maklum menunda rasa lapar sehingga dalam waktu singkat satu mangkok soto pun habis. Sebagai makanan penutup adalah sosis solo goreng. Namun satu keping lagi tempe goreng masih tertinggal di piring. Tanpa pikir panjang kusantap lagi. Mulut spontan komentar, "Enak banget".

Kenyang pun menghampiri perut bersanding dengan teh panas tawar yang beraroma khas. Paduan yang cocok, menambah kenikmatan makan siang yang tertunda. Suasana bertambah karena hadirnya hujan yang besar bercampur angin. Sejenak menunggu turunnya Rahmat Allah buat umat manusia juga mahluk lainnya.

Hari Minggu menjadi istimewa di rumah makan Soto Spesial Boyolali karena penuh dengan pengunjung. Baik pasangan muda dengan anak-anaknya maupun orang tua dengan kerabatnya. Kursi terisi tamu pengunjung yang mau makan menu spesial. Ditambah masih di awal bulan jadi sangat wajar banyak dikunjungi.

Ada rasa bangga menjadi warga Bandung bisa menikmati soto spesial Boyolali bukan di tempat aslinya. Berbaur budaya Jawa dengan kondisi Bandung. Mereka yang rindu makan soto Boyolali tidak harus repot-repot pergi ke Boyolali, cukup di Bandung saja.

Hebat sekali SSB sudah menjawab tantangan akan kebutuhan makan orang Jawa maupun orang Sunda di kota Bandung. Dengan menu porsi kecil sehingga berdampak ganda, tidak memunculkan rasa kenyang sehingga masih bisa makan lainnya, seperti aneka macam gorengan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun