Pekerjaan yang ringan karena dibantu oleh tetangga yang lain. Proyek yang melibatkan banyak  warga sehingga dalam waktu singkat sudah selesai. "Pak Abas jangan lupa bunga kertas untuk dipasang. Acara jam 4 sore di mulai", pinta Pak RT 09, Pak Bambang. Rupanya beliau melihat dengan seksama sehingga pekarangan ada yang belum sempurna, belum ada bunganya. Bunga kertas yang saya buat di beberapa tahun yang lalu.
"Siap Pak RT", jawab saya singkat. Sehubungan harus bekerja maka penyematan bunga kertas saya delegasikan kepada istri yang jam kerjanya lebih pendek dari pada saya.
"Ay sudah dipasang bunganya, hanya bunga kertas warna hijau tidak dipakai karena terlalu dominan warna hijau, tidak kelihatan manisnya", jelasnya laporan via telepon HP. "Gapapa Bu, terima kasih ya sudah dibantuin. Ayah baru pulang jam 17 an", ucap saya membalas percakapan di HP.
Kini tanaman saya, saya sebut mereka, sudah kembali ke rumah ku syurga ku . Menempati pekarangan bagian depan. Setelah satu hari ikut berbangga hati menjadi bagian dari catatan sejarah peringatan proklamasi kemerdekaan RI.Â
Mereka kembali menebar senyum kepada siapa pun yang lewat dan melihatnya. Mereka telah berada dalam belaian mesra pemiliknya. Mendapatkan perhatian layaknya kucing si Mimi yang menjadi teman ketika merawat mereka.
Tetap menyapa ramah siapa pun ya. Jangan lupa tetap sehat sehingga di lain waktu bisa tampil bersama dengan gaya yang berbeda-beda. Kita bahagian orang sebanyak-banyaknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H