Keriaan dan bangga hati walau hanya memfokuskan cahaya sehingga objek terlihat jelas. Lensa diputar, mikroskop di geser untuk mendapatkan cahaya yang kuat. Begitu benda ditemukan, siswa ada yang langsung histeris mengucapkan "Yes" sambil kedua tangan dikepal dan ditarik mendekati arah badan. Sontak temen satu kelompok pun menunggu giliran  melihatnya.
Sekolah hanya memiliki mikroskop cahaya. Mikroskop jadul namun masih tetap bisa digunakan sebagai alat bantu dalam belajar. Praktikum membuat preparat segar dari kulit bawang telah membawa mereka ke suasana yang berbeda. Mereka punya keterampilan membatnya.
Abok masih terdiam di depan mikroskop. Tambah asik dengan dunia "kecil-kecil". Mikroskop telah menumbuhkan rasa ingin tahu yang kuat sehingga teman-temannya pun ikut bergabung walau tidak se-serius Abok. Bekal serius dan sungguh-sungguh  untuk menjadi Profesor.
Celotehan Abok "Aku Profesor Alfaresa semoga menjadi doa terbaik. Entah di bidang apa, sains, olah raga, atau sosial sains, mungkin juga hal agama. Entahlah. Kapan waktu terbaik kita serahkan saja ke Pemilik Waktu untuk mengaturnya. Semoga ya Abok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H