Tadi pagi disela-sela khawatir akan kambuh kembali, namun nekad saja saya naik tangga sengaja mengunjungi tanaman sukulen (daun berdaging) yang beberapa hari ke belakang kurang diajak "ngobrol" karena saya  bertepatan dengan rasa sakit di tenggorokan.
Alhamdulillah kekhawatiran tidak terjadi. Malah merasa sehat, ketemu dengan tanaman, teman healing di roof top atap rumah yang begitu menyenangkan. Sambil menikmati aneka kaktus sukulen yang sengaja dibeli beberapa tahun yang lalu.Â
Tanaman ini memerlukan perawatan ringan, artinya tidak mesti tiap hari menyiram, pupuk slow release  cukup diberi satu kali per tiga bulan. Penampilan yang lucu, imut, sangat yakin menggoda mata. Apalagi harga yang terjangkau, tidak merogoh saku dalam sekali. Alias murah meriah. Pokoknya penampilan sultan harga teman lah.
Dari segi nama latin, saya mendapatkannya dengan cara menuliskan nama daerah di Google. Jika sesuai dengan yang dicari, maka nama latin tanaman sudah didapatkan. Para pedagang di Cihideung, Kabupaten Bandung Barat menyebutnya dengan nama Sukulen Kaktus Panda. Malahan nama daerah yang lebih mengena mata dan hati. Sepertinya lebih menjual. Â
Sukulen kaktus Panda plant yang saya miliki ada dua pot. Ya pot yang khas untuk sukulen. Tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Ukuran yang cocok untuk sukulen sehingga indah dipandang mata. Setelah ada kegiatan pameran  di sekolah beberapa bulan yang lalu, kaktus sukulen Panda plant pun ikut bergabung memeriahkan suasana pameran.Â
Namun di hari penutupan, ketika kembali dikemas, ada beberapa daun yang rontok karena tertekan tangan dan kardus. Jadi ada rasa sesal karena kurang pandai mengemas. Sambil terus dikemas, saya pisahkan daun kaktus sukulen Panda plant yang lepas. Sesampai di rumah, segera saya simpan di media tanam.
Daun-daun kaktus sukulen Panda plant yang baru ditanam untuk sementara waktu mendapat perhatian ekstra lebih. Maklum sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas kesalahan yang telah dibuat saya. Dalam hati saya hanya meminta kepada Sang Pencipta untuk dapat diizinkan menanan kembali daun tersebut. Dengan keyakinan seratus persen, daun tersebut bakal tumbuh dengan baik.
Menanam sukulen dari daun memang kali pertama dilakukan. Walau baca artikel terkait sering dilakukan tapi jujurly menunggu tumbuh, membuat hati dan pikiran harus baik. Dari beberapa daun yang ditanam, hanya dua daun yang merespon baik.Â
Alhamdulillah dari dua daun tersebut sudah keluar tunas. Sampai saat ini, perasaan berhasil menanam pun muncul. Hanya ucapan terima kasih dalam hati kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga daun sukulen kaktus Panda Plant bisa tetap hidup dan tumbuh tunas.
Menumbuhkembangkan adalah bagian tugas saya berikutnya. Sama halnya seperti merawat sejak beli, kondisi juvenil membutuhkan perhatian yang lebih. Ini jadi tekad kuat saya untuk menjadikan sukulen kaktus Panda Plant tumbuh subur seperti induknya.Â
Untuk media tanam saya mengunakan kombinasi pasir zeolit dengan pasir malang dengan tambahan pupuk organik kompos. Penyiraman dilakukan sengaja sampai media tanam nampak kering. Perlu diingat sukulen kaktus sangat menyukai kondisi kering, termasuk media tanam.
Untuk menghindari rasa putus asa karena menunggu lama, kurang lebih hitungan dua bulan, konsentrasi dialihkan kepada hal lain. Misalnya merawat tanaman keladi ekor tikus, atau membersihkan gulma di setiap pot. Menggunting daun yang rusak atau pucuk yang tidak diinginkan, bisa juga dilakukan. Yang penting ada pekerjaan lain sehingga konsentrasi teralihkan.
Wikipedia melansir sukulen kaktus Panda Plant termasuk keluarga/Famili Crassulaceae, dengan nama jenis Kalancoe tomentosa. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 50 Cm, tergolong herba tahunan. Memiliki daun bulat panjang dan berbulu coklat tua di bagian pinggir daunnya. Berasal dari Malagasi, dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 600 -- 1000 meter di atas permukaan laut.
Kita yang sibuk dengan pekerjaan, waktu terbatas dan budget yang pas juga namun senang dengan memelihara tanaman, maka sukulen kaktus bisa jadi piihan. Soal penempatannya, pinter-pinternya kita melihat, bisa di meja tamu, menjadi teman di meja belajar atau meja kerja, atau tempat lain yang dianggap penting. Penampilan yang sukulen menjadi pembeda dengan tanaman lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI