Beliau mengenalkan channel youtube tentang berbagi sedekah di bergerak official. Media ini sebagai sarana para kawula muda yang ingin membagikan kebahagiannya kepada sesama manusia khususnya kaum fakir miskin dengan rejeki yang dimiliki.
"Urusan dunia akan semakin mudah hanya dengan agama. Untuk mendapatkan kemudahan memerlukan bahan bakar yakni ilmu".
"Kalau punya mimpi umroh dan haji perginya ke Allah saja. Sering minta dalam bentuk doa di setiap waktu".
"Hidup dengan Al Quran. Jauh dari Al Quran pasti ada di bawah. Hidup mulia bersama Al Quran", bagitu quotes Kang Dani mengakhiri.
Acara puncak, taushiyah bersama Ustad Feylian, Lc., M.A. Mengenakan baju dan celana panjang bernuansa jeans. Seperti teman-temannya satu tim, beliau pun memakai topi. Penampilan santuy tapi serius dalam penyampaian.
Sapaan khas ustad, kata-kata milenial seperti kata Bray. "Bray dengekeun ku ceuli. Eta lain daging jadi", ajakan beliau dalam bahasa Sunda yang kekinian. Beliau pun mengganti ucapan untuk ayah dan ibu dengan Mica dan Bica. Sebutan untuk Umi Cayang  dan Abi Cayang. Hadirin pun tersenyum simpul dibuatnya. Mesra juga ya.
Dilanjutkan dengan berkisah tentang perjalanan menuju Al Azhar Cairo. Hasil jerih payah meminta kepada orang tuanya. Ya meminta doa ibu. Dipaparkan secara singkat namun dengan kata-kata yang menyentuh dan ekspresi wajah membuat hadirin menyimak secara serius.
Ustad Feylian sangat menguasai diksi baik bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia sehingga peserta seperti terhipnosis dengan kata-katanya. Luar Biasa.
Muhasabah di tahun baru sebagai bagian utama. Hadirin diminta untuk memejamkan mata dan memegang erat tangan di samping kiri dan kanan. Suasana langsung hening, yang terdengar hanya suara Ustad Feylian.