Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kampung Wisata Pasir Kunci

8 Juli 2022   23:44 Diperbarui: 9 Juli 2022   00:16 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari obrolan istri tentang tempat makan ketika melepas purnabakti teman sejawatnya. Pasir Kunci pun disebut-sebut. Saya jadi penasaran seperti apa sih Pasir Kunci ? 

Hanya berpatokan cerita teman saja, saya dan istri bertekad mengunjunginya.

Di bulan-bulan terakhir  pandemi COVID 19, membulatkan tekad untuk bisa berkunjung kesana. Antara was-was dan yakin bisa diterima. Jujur rada gamang juga. Tapi tekad pun makin kuat setelah kegiatan daring.

Wisata Kaulinan Barudak Pasir Kunci berada di kaki gunung Manglayang. Ketinggian kurang lebih  800 meter di atas permukaan laut. Hawa sejuk senantiasa setiap saat. Secara administratif masuk Kelurahan Pasir Jati, Kecamatan Ujung Berung, Kotamadya Bandung.

Akses menuju ke sana bisa dari arah Pasar Ujung Berung menuju ke atas mengikuti jalan yang biasa ditempuh. Makin mendekati lokasi, jalan menjadi sempit. Perlu berhati-hati. Karena berkontur perbukitan jadi berkendaraan sebaiknya disesuaikan. Untuk menghindari hal yang tidak mungkin.

Tiba ditempat, masuk ke area, berasa di tempat yang lapang, bersih, dan sejuk. Disambut patung Perepet Jengkol.  

Ooo rupanya tempat untuk menampung Festival Kaulinan Barudak dan Kaulinan Budak Lembur di Kota Bandung. Nah yang membuat saya berdecak kagum adalah tulisan Pasir Kunci dengan patung laki-laki bermain Egrang berlatar belakang pelataran luas sekali.

Dokpri
Dokpri

Walikotamadya Bandung, Mang Oded, meresmikan tempat ini sebagai  wahana khusus permainan anak-anak yang tradisonal. Mereka perlu diwadahi dengan tempat yang memadai dari sisi luas. Di sinilah tempatnya.

Dokpri
Dokpri

Wahana tempat festival kauilinan barudak sekaligus kaulinan budak lembur sudah saatnya digaungkan lagi ke generasi berikut. 

Dikenalkan kembali ke berbagai jenis kaulinan barudak sekaligus ada edukasinya sehingga jenis kaulinan barudak tidak hilang ditelan masa. Misal permainan Perepet Jengkol, permainan Egrang, dan permainan Galasin. Hawa segar serta area yang luas, sudah bisa membuat anak-anak berlari-lari kesana kemari.

Sayang sekali, semua fasilitas menjadi tertunda karena kondisi pandemi COVID 19. Semangat menggeliat menata kembali fasilitas serta publikasi pun gencar dilakukan.

Setibanya di lokasi, nampak sepi pengunjung. Maklum belum boleh masuk rombongan,  pengelola menyediakan spot foto yang berbeda dengan daerah lain. Layak untuk dicoba.

Dokpri
Dokpri

Patung jempol yang besar banget berwarna tembaga menjadi sajian pertama kali masuk. Mata langsung menancap kuat sehingga setiap pengunjung tidak mau kehilangan momet  tersebut.

Begitu pun saya dan istri. Keren. Di tempat lain belum pernah menemukan patung jempol, kalau foto jempol mah banyak di sosmed. Ngelantur aja nih. 

Tak sabar lagi langsung keluarkan HP. Seperti biasa minta tolong istri untuk memotretnya. Jepret, jadi, simpan. "Kita cari spot lain Bu", ajak saya merayu istri.

Kojo tempat ini adalah pemandangan kota Bandung dilihat dari ketinggian perbukitan. Suasana sore yang agak berkabut sedikit,  sangat cocok dinikmati swafoto. Pengunjung bisa memilih bagian mana yang dianggap area paling kece. 

Dokpri
Dokpri

Sedikit ke bawah menuruni tangga batu, ada area seperti tempat pertunjukan. Pengambilan sudut pandang memotret bisa menghasilkan foto yang unik. Tinggal kita lihat-lihat situasi. Buka mata buka kesempatan. Gagal fokus tinggal ulang saja.

Dokpri
Dokpri

Persis sebelah kanan tangga batu, kita disuguhi tembok dari bebatuan tanpa plesteran. Walau terkesan sederhana tapi unik dan nampak vintage sebagai latar belakang foto. Untuk pengunjung yang suka dengan keadaan alami, area ini pun recomended lah.

Seakan teringat pesan Darwis Triadi di channel youtube dia. "Sekali lagi area spot foto sangat dipengaruhi  keadaan. Jangan sungkan berganti pose, berganti sudut ambil gambar, dan paling penting adalah percaya diri saja, dan kenali benar diri sendiri, bagian mana yang cocok foto close up atau bodi utuh". Begitu.

Dalam kondisi pandemi berakhir, tempat ini sangat sepi. Alhamdulillah saya dan istri boleh masuk. Diizinkan karena berdua saja. Lebih dari itu tidak boleh.

Saya yakin di lain waktu selepas pandemi COVID 19, Pasir Kunci menjadi satu lokasi kebanggaan warga Bandung khususnya, tempat festival dan kaulinan barudak lembur telah mengisi kebutuhan anak-anak generasi penerus kita dengan bijaksana. 

Ada warisan budaya dari orang tua kita yang perlu dipertahankan dari kepunahan. Media sekolah, dalam hal ini sekolah dasar bisa bermitra dengan pengelola untuk memperoleh kesempatan mencoba kaulinan budak lembur. Sebagai sarana belajar di luar sekolah.

Pasir Kunci gambaran nyata sebuah ide yang bagus memadukan dua kepentingan, yakni anak dan orangtuanya. Area dan alat-alat bermain anak-anak disediakan dan untuk pengantar disediakan spot foto yang begitu menggoda. Bisa dibuktikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun