Mohon tunggu...
abantea
abantea Mohon Tunggu... -

seorang yang senang membaca, sekarang belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Peserta Aksi Bela Islam III yang Jalan Kaki dari Ciamis Lewat Depan Rumah

30 November 2016   18:50 Diperbarui: 30 November 2016   18:55 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu menunjukkan pukul 15.00 sore. Saat itu hujan turun, lumayan deras.

Dari kejauhan suara sirine polisi sudah terdengar, Tanda sebentar lagi peserta long march akan segera tiba didepan rumah.  

Jujur saja, saya ingin tahu . Dan saya pergi kedepan rumah untuk nonton.

Lalu, iring iringan pun lewat, Dibelakang mobil polisi ada mobil komando, lengkap dengan speaker nya. Dan untuk menyemangati para peserta, orator di mobil komando memberikan semangat. Dalam orasinya,nama terbeken saat  ini di Indonesia disebut sebut.  Ahok lagi Ahok lagi, guman hati saya hehe…

Beberapa peserta membawa bendera bertuliskan Arab.  Ada yang  berwarna hitam dan putih. 

Uniknya, mungkin karena baru dibagikan, peserta banyak juga yang memakai  caping alias penutup kepala yang bercorak merah dan putih.  Ada juga yang mengikat kepalanya dengan pita merah putih. 

Oh, iya . Saya baru teringat bahwa peserta ini sebelumnya  telah diterima dan dijamu makan oleh Gubernur,Panglima Kodam dan Kapolda Jabar di sebuah rumah makan di daerah Cipacing.  Mungkin disitulah dibagikan caping dan pita merah putih terkait acara di Gasibu hari ini. 

Iringan berjalan cukup cepat, akibatnya banyak yang kedodoran. Jadilah barisan terpecah pecah. Ada ambulans, yang rotatornya berputar putar. Mungkin menjaga kalau ada yang kecapekan, atau kram dan lain lain. 

Barisan masih berjalan , lalu terdengar lagi yel yel yang menyebut nama beken tadi.  Rupanya, ada lagi mobil pick up yang dijadikan mobil komando, dengan speakernya.  Sepanjang jalan, penduduk keluar, mungkin penasaran seperti saya haha

Dipenghujung barisan, sebagai penutup sebuah mobil polisi pelan mengikuti.  Dan akibat iring iringan peserta long march tadi, macet panjang tidak bisa dihindarkan . Jalan didepan rumah kan satu jalur alias one way.....

Sampai sekarang, sudah satu jam lebih dari ekor iring iringan lewat, suara rem mobil masih terdengar dari jalan . Mungkin para pengemudi itu maklum………

Berapa jumlah yang jalan ? Seribu orang pun tidak sampai, mungkin lima ratusan . Atau bahkan kurang. 

Entah kapan mereka akan tiba di Jakarta, mengingat hari Jum at jam 8 pagi acara sudah dimulai. Perjalanan masih jauh, entah lah kalau nanti akhirnya supaya sampai di tujuan harus disambung dengan bis. 

Saya salut, mungkin kali ini ini adalah rekor untuk pemecahan perjalanan terjauh untuk Jum atan. Lho, memang tujuan akhirnya di Monas kan mau Jum atan. Emang ada demo gitu ?

Tetapi, lumayan lah sudah bikin para Kapolsek sepanjang perjalanan jadi sibuk.  Juga Gubernur dan Kapolda  Jabar , serta  Panglima Siliwangi ikut sibuk . 

Mustinya pulang dari Gasibu bisa istirahat, ini harus menjamu mereka di Cipacing . Kalau nggak nongol nanti dianggap tidak “ mendukung”. Serba salah ya.

Hujan masih terus mengguyur Bandung Timur. Saya membayangkan, mereka mereka yang berjalan dalam hujan menuju Jakarta . Entah sampai dimana mereka sekarang, mungkin baru sampai jalan Soekarno Hatta, nanti malam  paling jauh juga sampai Padalarang. 

Meskipun terlindungi jas hujan. Tetapi tetap dingin kan ?Dan cape pasti.

Saya ingin seperti mereka. Semangat. Tetapi nggak bisa. 

Kalau kata Aa Gym, ini adalah masalah “ rasa “,mungkin hati saya tidak tersentuh .  Buat saya,meninggalkan keluarga, atau pekerjaan, atau sekolah berhari hari untuk suatu tujuan yang abstrak, sangatlah mengherankan. 

Mungkin kata kata “ jihad” yang sering didengungkan , sehingga mereka bersemangat, tidak kena di hati saya.  Ya sudahlah, saya cuma bisa nonton mereka ,terus nulis di Kompasiana.

Semoga saja , mereka yang jalan jauh dari Ciamis, sampai dengan selamat ke rumahnya lagi.  Cuma itu saja sih doa dari saya.

Sekian laporan pandangan mata dari Bandung Timur.

Salam Kompasiana.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun