Dan seiring perjalanan waktu, saya pun pelan pelan undur diri dari grup WA. Tetapi, jika ada acara reuni ataupun undangan, saya usahakan hadir untuk menjaga tali silaturahim.
Cerita nya, sekarang lagi rame soal Ahok, Saya kan sudah tidak di grup WA lagi, jadi nggak tahu perkembangan. Kira kira seminggu lalu, saya bertemu dengan teman SMA yang masih aktif di grup. Dan saya  tanya, gimana khabarnya grup WA kita ??
Ternyata jawabannya sungguh mengejutkan : " Untung lu udah duluan keluar dari grup, karena dengan kasus Ahok ini akhirnya suasana di grup benar benar terbelah. "
" banyak yang terang terangan pamit keluar dari grup, karena tidak tahan dengan postingan mereka yang anti Ahok ". Sampai sampai ada teman di grup, yang mengundang kita kita untuk ikutan tanggal 2 besok ini untuk ke Jakarta".
Saya hanya mengelus dada, memang jika keyakinan diperdebatkan, akan timbul permusuhan . Saya membayangkan, apa kabarnya si C, si M. si T, dan beberapa teman lain di grup yang non muslim?Â
Maka, segeralah tinggalkan grup WA anda, jika sekiranya anda nggak tahan lagi dengan segala postingan yang tendensius didalamnya. Jadi, pertemanan di dunia nyata tidak akan terganggu. Â Kalau mau berdebat , mendingan sama orang yang tidak dikenal, seperti di Kompasiana ini hahaha
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H