Dalam kurun waktu 5 bulan terakhir, saya berkesempatan mengunjungi 3 negara di kawasan Asean yakni Thailand, Singapura dan Malaysia.
Dalam kesempatan kunjungan ini , iseng seng saya mencatat beberapa hal yang mungkin bisa bermanfaat untuk membandingkan, sejauh mana upaya pemerintah di Indonesia untuk menjaga masyarakat dari hal hal yang dapat membawa kerusakan moral bagi warganya.
1.Adanya pemblokiran terhadap situs porno.
Sejauh ini, saya hanya melihat ada di Malaysia, selain di Indonesia tentu saja.
Di Thailand dan Singapura, anda dengan bebas bisa membuka situs porno kapan saja haha
2.Adanya pelarangan menjual bir di toko swalayan.
Hanya di Indonesia, anda tidak bisa membeli bir di toko swalayan. Jika mau minum bir, maka kita harus ke restoran tertentu, atau membeli nya ditoko khusus.
Di tiga negara lainnya, anda bebas membeli bir di toko swalayan yang ada asal sudah berusia 18 tahun, lalu membawanya pulang atau diminum sambil jalan jalan. Khusus untuk negara Malaysia, saya hanya melihatnya ada di Kuala Lumpur, jadi apakah di negara bagian lain juga bebas saya kurang tahu.
3.Adanya pelarangan tempat berjudi atau kasino.
Sampai saat ini, hanya di Indonesia negara yang melarang adanya kasino. Di Malaysia, orang sudah lama kenal Genting Highland, lalu di Singapura anda akan menemukannya di Marina Bay dan di P Sentosa, di Thailand anda bisa bermain judi di kota dekat perbatasan dengan Myanmar.
4.Penutupan lokalisasi pelacuran
Di Indonesia, banyak lokalisasi pelacuran akhirnya ditutup . Sebut saja yang terakhir ini adalah Dolly di Surabaya. Untuk negara lain, Malaysia juga melarang adanya lokalisasi, tetapi yang terselubung sih ada saja.
Kalau Thailand, ini sih juaranya untuk hal hal begituan haha. Sedangkan di Singapura, anda bebas berkunjung ke lokalisasi di Geylang, dan anda tidak akan pernah kena razia karena dilindungi oleh Undang Undang setempat.
Ya , itu saja sih catatan saya tentang hal hal yang dilarang dan diperbolehkan oleh aturan negara. Masalah apakah dengan demikian maka akhlak dan moral bangsa ini lebih baik dibanding 3 negara lain, tentu bukan kapasitas saya untuk menilainya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H