Mohon tunggu...
abantea
abantea Mohon Tunggu... -

seorang yang senang membaca, sekarang belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bertemu Kembaran di Melbourne

3 Februari 2016   06:44 Diperbarui: 3 Februari 2016   07:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin cerita, hal yang sebenarnya biasa saja tetapi cukup menarik untuk diceritakan .
Iya betul Ini hanya masalah baju. Lebih tepatnya baju khas Bali yang banyak dijual di kiosk para pedagang diseluruh tempat wisata di Bali.

Menjelang akhir tahun, kami sekeluarga berencana ingin berlibur ke Australia. Karena menggunakan airlines yang murah meriah, kami harus terbang dari Denpasar ke Sydney, maklum mengejar harga promo haha. Akhirnya dari Bandung diputuskan berangkat pagi pagi, lalu ada waktu seharian menunggu jadwal terbang tengah malam.
Karena muter muter di Kuta menghabiskan waktu, sampai lihat sunset segala, istri saya iseng membelikan saya dua buah baju corak bunga ala ala baju Hawaii gitu. Harganya nggak sampai 50 ribu . Ya sudah , saya bawa masuk koper .
Singkat cerita, setelah beberapa hari di Sydney, kami ke Melbourne. Disini cerita nya mulai soal baju tadi….
Pagi itu di Melbourne, saya sekeluarga merencanakan pegi berjalan jalan melihat kota . Entah kenapa, saya tertarik memakai baju Bali tadi, namanya juga turis haha.

Jadilah kami berempat pergi. Setelah muter muter di beberapa tempat, menjelang sore akhirnya kami ke Federation Square, alun alunnya kota Melbeourne. Disana sudah banyak orang yang duduk duduk menikmati suasana, dan sayapun mengambil sudut yang agak sepi sendirian, karena anak anak dan istri pergi untuk berfoto foto…..
Tengah asyik menikmati suasana, sambil terkantuk kantuk , saya dikagetkan dengan teriakan sekelompok anak muda bule sambal menunjuk nunjuk kearah saya. Mereka menarik salah seorang dari kelompok tadi kearah saya.

Tadinya saya belum sadar, setelah saya amati ternyata…….baju si anak muda bule tadi persis sama dengan baju yang saya pakai. Dia menghampiri saya, mengajak salam “ hi five” sambal tersenyum dan di soraki oleh teman teman nya. Saya pun akhirnya berdiri membalas salamnya, sayang anak istri lagi pada nggak ada jadi nggak difoto hahaha….
Inti cerita, ternyata baju lokal khas Bali banyak digemari oleh anak muda Australia, dan mereka bangga menggunakannya untuk jalan jalan ( sama dong seperti saya haha )
Kalau kata pak Alim Markus…..” Chintailah ploduk ploduk Indonesiaaaa”

Salam kembaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun