Mohon tunggu...
iif rahmat fauzi
iif rahmat fauzi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

abankz iif dari betawi.. nak keenem dari tujuh bsodare.. perawak kurus tapi ati lurus.. tidak tampan cukup idaman.. baik hati nan bependiri.. banyak banyol bukan konyol.. siap statis suka dnamis.. hobi nulis dikit kritis.. lisan diam mnuju faham.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seni Kehidupan Spiritual

9 April 2010   23:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:53 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bagaimanakah mungkin hati akan cemerlang bila gemerlap duniawi terpatri di dinding hati???

Tidaklah sulit untuk mengetahui apakah dinding hati kita dipenuhi oleh gemerlap dunia atau persiapan untuk akhirat. Lihatlah di bidang apa saja hati ini menjadi resah.

Bila hati resah karena kehilangan harta, takut tidak kebagian rezeki, berani tidak jujur demi sepeser dua peser uang, melanggar aturan agama demi dunia itu berarti dinding hati kita tidak sekedar dipenuhi oleh gemerlap duniawi, tetapi sudah menjadi tawanan dunia. Akan tetapi bila keresahan kita pada sholat yang belum khusyuk, bekal akhirat yang belum banyak, akhlak yang masih buruk itu pertanda hati kita berisi persiapan akhirat.

Memang mustahil untuk tidak terlibat dalam urusan-urusan duniawi karena kita mencari penghidupan jasmani di sini dan mampersiapkan bekal akhirat di sini pula. Namun disaat yang sama bagi ruh kita gemerlap dunia material ini adalah racun yang mematikan.

Di sinilah kita harus belajar dari lalat.

Lalat mencari penghidupan di tempat yang paling menjijikkan. Sampah yang sudah membusuk, daging yang sudah menjadi bangkai, atau nasi yang sudah menjadi basi, tetapi kita tidak pernah mendengar sekalipun bahwa ada lalat yang terserang tyfus atau disentri. Mengapa?

Menurut ilmuwan lalat mempunyai kebiasaan yang unik yaitu selalu membersihkan diri. Setiap hinggap di suatu tempat, lalat senantiasa membersihkan tangan dan kakinya. Setelah tangan dan kakinya benar-benar bersih lalu ia membersihkan pula kepala dan sayapnya. Untuk makan lalat tidak langsung melahap makanan itu, tetapi ia menuangkan cairan khusus pada makanan dengan belalainya, mengubah kekentalan makanan agar cocok dengan keadaan tubuhnya, setelah itu barulah dengan pompa penyerap ia masukkan ke kerongkongannya . Subhanallah…

Inilah seni kehidupan spiritual. Kita harus mampu memagari diri dari racun-racun dunia dengan memasang system kekebalan spiritual. Agama telah memberikan kita formula anti virus ini. Formulanya adalah makan-makanan yang halal, menjadikan kerja sebagai ibadah, hidupkan hati dengan dzikrullah, hentikan aktivitas demi menegakkan sholat, peduli terhadap kesusahan orang lain dengan cara membayar zakat, bersyukur ketika mendapatkan, bersabar ketika kehilangan, tawakkal dalam ketidakpastian, dan ketauhidan yang kokoh yaitu segala sesuatu ada dalam genggaman tangan ALLAH SWT.

Ada satu kalimat ringkas yang dapat mencakup hal ini yaitu tubuh bergaul dengan makhluk dan hati bergaul dengan kholiq.

Memang tidak gampang…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun