Mohon tunggu...
Andriyansyah Marjuki
Andriyansyah Marjuki Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah saya yang bukan kamu atau dia, apalagi kita.

Seorang BOCAH GEDE yang masih berusaha untuk memahami makna 'Urip Mung Mampir Ngombe'. http://basando.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Butiran Debu

28 Februari 2021   22:42 Diperbarui: 28 Februari 2021   23:23 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Butiran Debu

Karya: A. Marjuki

Butiran debu, beterbangan di jalanan

Berhamburan disapu bayu

Berhinggap di tiang menyala

Butiran debu, tersapu ke ujung rindu

Terdampar di bantaran liar

Terhenti di sisi hari

Butiran debu, diam sepi sendiri

Di pinggir kali mati

Dirintiki perih nyeri

Butiran debu, tak tahu apa dijalani

Tak tahu apa diniati

Tak tahu apa dicari

Pasrah pada Illahi

Cikarang Utara, 27 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun