Mohon tunggu...
Abang Watashi Zayd
Abang Watashi Zayd Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zayd

Halo semuanya

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Tukang Parkir dan Metode Pembayaran Qris

16 Oktober 2024   18:45 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah dari Kota Bandung diketahui sedang melakukan percobaan metode pembayaran Qris di dunia tukang parkir. Dikarenakan tujuannya adalah mengikuti arus teknologi di zaman sekarang. Sudah banyak konsep Qris yang diterapkan dalam metode pembayaran, entah itu pembayaran cafe, restoran, atau bahkan warung juga sudah ada. Juga untuk beberapa alasan seperti efektifitas dalam pembayaran di tukang parkir Bandung.

Namun pada 14/10/2024, Bapak Yedi yang menjadi salah satu tukang parkir di Jl. Japati memberikan sedikit persepsi dan pandangan mengenai metode pembayaran Qris ini. Yang mana dirinya tidak menerapkan metode pembayaran Qris.

Bapak Yedi mengatakan bahwa, "Kalau bagi saya sendiri, masih belum efektif. Karena saya juga tidak punya rekening dan lebih pasti kalau dapat uang fisik. Juga gak terlalu bisa pakai teknologi teknologi gitu, Jadi kalau metode pembayaran dari Qris atau transfer transfer gitu mah gak akan efektif bagi saya."

"Lagipula juga saya tidak meminta harga patok dari orang parkir, kalau mau ngasih berapapun juga gapapa. Tapi kalau gak ada juga gapapa." Itulah dari pendapatnya.

Baginya metode ini tidak efektif, karena untuk pembayaran yang bentuk nominal juga "kecil", jadi untuk apa menggunakan metode Qris jika hanya mengirimkan nominal dalam jumlah kecil. Harga parkir juga tidak dipatok "harus bayar berapa", jadi siapapun bisa bebas mau memberikan bayaran atau tidak. Jadi baginya masih sangat efektif jika pembayar masih menggunakan metode tunai seperti biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun