Mohon tunggu...
Sihar Marojahan
Sihar Marojahan Mohon Tunggu... -

Hanya seorang manusia biasa...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Definisi TUHAN

15 Januari 2011   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 18189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lalu bagaimana bertemu dengan TUHAN ? Apakah melalui kematian ?

Apakah ada diantara anda yang sekarang hidup ini pernah melihat wujud TUHAN ? Saya yakin tidak ada. Nah, sedangkan anda yang hidup saja tidak pernah melihat TUHAN, apalagi kalo anda mati ? Maka itu, kesempatan anda merasakan TUHAN hanyalah sekarang, saat ini, ketika anda hidup. So, pergunakanlah sebaik-baiknya waktu anda dalam perjalanan merasakan TUHAN ini. Setiap detik yang ada dalam hidup anda, adalah momen terindah yang anda pernah rasakan. Entah itu dalam keadaan baik maupun buruk, mujur ataupun malang. Karena anda sedang berada pada tempat dimana merasakan TUHAN.

Bagaimana dengan kejadian buruk yang pernah terjadi ? Apa saat itu ada TUHAN juga ?

Ya. Seperti yang saya katakan, bahwa TUHAN telah membaur dengan Alam Semesta dengan sifatnya selalu berada pada keseimbangan. Anda tidak bisa selalu berada dalam kondisi positif, pasti harus merasakan negatif. Demikian sebaliknya.

Dan, jangan pernah berharap anda hanya mendapatkan hal positif saja dalam hidup. TUHAN yang bernilai tidak terhingga saja selalu bernilai positif dan negatif ? Nah, anda yang hanya bernilai satu, kok mintanya positif/baik/mujur/senang saja ?

Lantas apa tugas TUHAN ?

Tuhan memberikan keseimbangan melalui Alam Semesta. Dan itu sudah cukup. Dimana ada negatif, disitu ada positif.

Contoh :

Ketika anda bekerja dengan keras. Maka disaat yang sama, anda memberikan nilai negatif terhadap diri anda. Itu dapat dilihat berdasarkan rasa, yaitu rasa lelah contohnya. Dan anda melepaskan nilai positif untuk ke Alam.

Alam, kemudian mengembalikan nilai positif itu kepada anda, dan anda merasakannya. Contohnya, : dengan mendapatkan gaji, mendapatkan bonus, dsb. Maka itu kerjalah yang baik, semua itu mendapatkan bayaran yang sesuai.

Itulah contoh dari hukum keseimbangan Alam yang merupakan refleksi dari TUHAN.
TUHAN, yang telah membaur dengan Alam Semesta, sebenarnya sudah anda lihat. walaupun hanya sebagian kecil. Tapi, bukankah walaupun melihat dalam bagian kecil sudah termasuk melihat-Nya ? Contoh : Anda ingin melihat kondisi gunung yang meletus. Tapi anda tidak bisa melihat jelas. Dan anda menggunakan teropong. Nah, bukankah dari teropong anda hanya melihat sebagian saja dari gunung tersebut ? Dan anda sudah melihatnya kan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun