Mohon tunggu...
Abang Rahino S.
Abang Rahino S. Mohon Tunggu... Freelancer - Pembuat film dokumenter dan penulis artikel features

A documentary film maker & feature writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampung Pulo: Produk Budaya Permisif

22 Agustus 2015   14:14 Diperbarui: 22 Agustus 2015   14:14 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun apakah dengan demikian budaya permisif atas pelanggaran hukum demikian harus terus dipelihara dan dibiarkan? Tentu tidak. Sebagai negara hukum, maka hukum harus di atas semua pihak, hukum menjadi panglima. Tidak ada tempat bagi siapa pun termasuk Presiden sekali pun untuk menafsirkan lain dari apa yang dimaksudkan dan diperintahkan oleh Bab, Pasal, Bagian, Ayat, dan Butir hukum yang sudah jelas dan tegas maksudnya.

Budaya permisif tidak dimaksudkan untuk pelanggaran hukum, namun untuk menjaga harmoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun