Tugas guru ke depan bisa jadi akan lebih sulit,  sebab keingin tahuan dan peluang pelibatan peserta didik mau tidak mau memaksa guru untuk lebih melek teknologi dan informasi. Guru tidak hanya mengajar, tetapi bagaimana membimibing peserta didik menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran yang diperolehnya.
Merdeka belajar adalah sebuah angina segar dalam dunia pendidikan, mengingat pendidikan kita yang berkomsep bahwa kemampuan kognitif di atas segalanya dibandingkan dengan karakter peserta didik yang terbentuk. Sekolah bahkan guru lebih bangga ketika peserta didiknya medapatkan nilai sempurnah, tapi menjadi begitu biasa saat peserta didik mengerjakan soal ulangan dengan tidak menyontek, dan memperoleh nilai di bawah 50.
      Memperhatikan hal itu, marilah kita menjadi guru yang berprinsip bahwa kelas bukan saja ruang menyampaikan informasi dan pengetahuan. Tetapi lebih dari itu, kelas adalah ruangan yang menyenangkan yang memberikan peluang peserta didik mengembangakan dan mengkolaborasi ilmu dan pengetahuannya secara merdeka. Merdeka belajar harus mampu menjadi rahim lahirnya generasi-generasi yang hebat secara kognitif tapi juga kuat dari segi karakternya.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H