Pada pukul 18.00 sore, batalion Akhmat (Rusia) yang lebih dahulu tiba di sana berusaha meredam laju pasukan Ukraina. Beberapa diantara mereka yang tidak menduga pasukan Ukraina telah duluan bersembunyi di sana malah tertangakp.
Sebagian besar pasukan Ukraina memang bertahan di hutan-hutan Malaya Loknya dan sekitarnya bertugas memayungi pasukan Ukraina dengan tembakan arteleri ke garis depan dan menyiapkan anti serangan udara untuk membuka akses temannya yang maju ke Sudhza .
Selain memayungi temannya yang menusuk ke kota Sudzha mereka juga ekspansi ke depan menghadang bala bantuan darat Rusia yang datang dari arah kota Kursk.
Peranan kelompok besar tersebut sangat strategis, mereka mampu meringkus pasukan Rusia yang tidak menduga keberadaan pasukan penyusup yang telah menguasai desa-desa dan hutan di luar kota Sudhza tersebut.
Rotasi personil terjadi dari sini sehingga pasukan Ukraina seperti tidak kehabisan amunisi dan personil guna mengepung kota penyuplai gas ke daratan Eropa tersebut.
Jelas sekali keberhasilan Ukraina kali ini sangat didominasi oleh tim yang memayungi dari desa Nikolevo Darino.
Menurut informasi seorang komandan dengan nama panggilan "Alex" dalam serangan tersebut, hingga 7 Agustus mereka berhasil menangkap (POW) pasukan Rusia sebanyak 300 orang. Sementara itu invasi tersebut Ukraina berhasil menguasai sepanjang 45 km wilayah Rusia dengan kedalaman rata-rata 16 km.
Meski mengalami kekalahan di sana, cepat atau lambat perlawanan counter attack Rusia secara akurat dan signifikan pasti terjadi. sebagaimana telah dibuktikan pada pertempuran Kursk jilid 1 pada PD-2 saat UNi Soviet mengalahkan dan mengusir Nazi Jerman dari Kursk ke kawasan Ukraina dalam pertempuran 5 Juli - 23 Agustus 1945.
Faktanya mulai terlihat. Pada 10 Agustus 2024 Rusia mengirimkan Grup Aida dan PMC Wagner dan menambah battalion Akhmat guna memberikan perlawanan.
Meskipun beberapa personal Akhmat berhasil ditangkap di luar kota Sudhza namun kehadiran 3 kelompok tersebut berhasil meredam gerak maju pasukan Ukraina ke kawasan lain.
Tampaknya Rusia sedang menerapkan strategi memotong jalur logistik. Rusia berusaha memisahkan pasukan Ukraina yang menguasai kota tersebut dengan pasukan pendukung yang bermarkas di sekitar desa-desa di depan Malaya Loknya sekitarnya.