Tanda-tanda perpisahan wahana antariksa Voyager-1 (V-1) dengan Bumi tampaknya bakal terjadi lebih cepat dari perkiraan para ahli NASA yang awalnya menduga akan mampu bertahan hingga 2030.
Artikel sebelumnya yang penulis tulis di Kompasiana tepat 3 (tiga) tahun yang lalu (pada 20 Maret 2021) telah mencatat beberapa pencapaian utama V1 dan V2.
Voyager-2 (V2) lebih dulu diluncurkan dari Bumi yakni pada 22 Agustus 1977. Sementara itu V1 mempunyai program lebih khusus dari V2 justru diluncurkan pada 5 September 1977
Menurut catatan yang diperoleh dari JPL (Jet Propulsion Laboratory) NASA, pada 19 Maret 2021 V1 saat itu telah meninggalkan Bumi sejauh 14,1 miliar mil.
Sementara saudaranya Voyager-2 pada 19 Maret 2021, telah meninggalkan Bumi sejauh 11,7 miliar mil (128,8 AU).
Tiga tahun kemudian tepatnya pada 19 Maret 2024, saat artikel ini dibuat, catatan yang diperoleh dari JPL memperlihatkan jarak V1 dari Bumi mencapai 15,1 miliar mil, sementara jarak V2 dari Bumi mencapai 12,6 miliar mil.
Dengan kata lain, dalam 3 tahun V1 menempuh perjalanan sejauh 1 miliar mil atau lebih kurang 1,6 miliar km atau sekitar 533 juta km setiap tahunnya.
Hal yang hampir sama terjadi pada V2. Dalam 3 tahun menempuh perjalanan 900 juta mil, sekitar 1,44 miliar km atau sekitar 480 juta km setiap tahunnya.
Terkait nasib V1 yang mulai tua dimakan usia dan lelahnya perjalanan tak bertepi, V1 dikabarkan mulai sakit-sakitan sejak Desember 2023.
Hal ini ditandai dengan pengiriman data atau informasi yang mulai tidak bisa dibaca oleh operator pengendalinya di NAS JPL.
Meskipun pada awal Maret 2024 dia mulai dapat mengirimkan perintah yang lebih jelas kembali tetap saja muncul keputusasaan di NASA tentang nasib V1. NASA meyakini mau tidak mau V1 akan segera berpisah dengan Bumi.
"Suatu hari nanti kita akan mencari sinyalnya tapi tidak akan dapat mendengar lagi," ujar Suzanne Dodd, salah satu manager JPL NASA pada 2021 lalu menggambarkan ekspektasi nasib Voyager 2 dan 1 di masa akan datang.
Apabila hal tidak diharapkan itu terjadi maka V1 adalah legenda ilmiah milik Bumi yang bernilai sangat luar biasa.
V1 telah memberi informasi kaya raya terkait sistem tata surya, planet luar, suasana di kawasan interstellar, yakni kawasan antara bintang Matahari dan bagaimana cara menembus ke bintang Alpha Centaury dalam suasana yang sangat menegangkan.
Meski pada saat itu menyandang teknologi komputer masih sederhana dengan kapasitas 40 bit per detik dan memerlukan waktu komunikasi pulang pergi 45 jam per komunikasi, namun V1 tetap mampu berkomunikasi melayani Bumi selama 47 tahun (semoga bisa lebih).
V1 telah mengirimkan gambar-gambar close up berkualitas tinggi dan informasi lebih banyak tentang permukaan planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, sabuk Kulpert dan Pluto di kejauhan.
Informasi cuaca, gunung berapi, awan panas, medan magnet dan satelit-satelit yang mengelilingi planet-planet tersebut serta informasi lainnya telah membuat manusia mengenal lebih baik ke 4 planet luar tersebut.
Namun salah satu gambar spektakulernya adalah ketika V1 mengirimkan sebuah gambar titik biru pucat di tengah kesunyian, itu adalah gambar Bumi yang secara pelan namun pasti akan ditinggalkannya seperti sedang dialaminya saat ini.
Faktanya benar, V1 tidak akan pernah kembali lagi. Dia kini sedang berada pada titik mengarungi interstellar medium space dengan kecepatan 61.045 km/jam atau hampir 38 ribu mil per jam menjauhi Bumi.
Berada dalam kawasan interstellar artinya V1 berada di kawasan antar bintang Matahari dengan bintang terdekatnya, Alpha Centaury.
Jika dia mampu berjalan dengan kecepatan konstan --selama 1.000 satuan astronomi atau 1.000 kali jarak Bumi dan matahari-- V1 baru bisa memasuki kawasan Oort Cloud.
Sayangnya memerlukan waktu selama 44.000 ribu tahun untuk keluar kawasan maut Oort Cloud tersebut.
Namun jika mampu lolos dari sana V1 akan melihat suasana baru, cahaya baru dan harapan baru ketika dia melihat bintang terdekat dengan Matahari kita yaitu Proxima Centauri keluarga terdekat Alpha Centauri.
Mampukah V1 berada di sana suatu saat nanti, tak ada yang dapat memastikan. Yang pasti saat ini V1 sedang dalam masa perpisahan dengan Bumi untuk mengucapkan salam perpisahan.
V1 tidak saja akan membawa kenangan ilmiah di Bumi tapi juga membawa piringan emas berisi sejumlah informasi penting tentang Bumi dan manusianya dan kondisi umum Bumi bahkan beberapa lagu dan cara memainkannya.
Para ahli NASA telah menyiapkan "warisan" tentang Bumi pada V1, jika satu saat nanti akan ada yang menemukannya, entah itu manusia model lain atau alien atau siapa pun, akan tahu sekilas tentang Bumi dan manusianya.
Ada informasi ringkas tentang DNA dan anatomi manusia, iklim Bumi, contoh gambar suasana di Bumi, contoh lagu dan bahasa Bumi dalam bentuk salam.
Ucapan salam dari Bumi terdiri dalam 55 bahasa sejumlah negara. Dari bahasa Indonesia hingga Rusia dan lainnya terdapat dalam goresan piring hitamnya.
Dalam bahasa Indonesia dia mengucapkan salam "Selamat malam hadirin sekalian, selamat berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu.."
Tampaknya benar sekali V1 akan pergi selamanya berpisah namun tidak akan bertemu lagi.
Seperti apa pun yang kita cintai bahkan paling bernilai sekalipun di Bumi ada batas waktu bertemu hingga akhirnya berpisah. Dan pada akhirnya dia ataupun kita akan mengucapkan selamat tinggal.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H