Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pamer Kaya adalah Kebutuhan Sesaat yang Penuh Siasat

19 Maret 2023   18:54 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:31 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang berkata ukuran miskin atau kaya itu relatif, artinya seseorang bisa merasa miskin atau kaya padahal dalam pandangan orang lain belum tentu miskin atau kaya.

Tolok ukur miskin berdasarkan pendapat Margo Yuwono ketua BPS pada 2021 lalu menilai tolok ukur garis kemiskinan berdasarkan nilai pendapatan.

"Jika ada penduduk yang pengeluaran per kapitanya di bawah Rp 472.525 maka dikategorikan miskin. Sebaliknya jika pengeluaran per kapitanya di atas garis kemiskinan maka dikategorikan tidak miskin, ujar Yuwono ketika itu.

Pandangan garis miskin  yang dilontarkan Yuwono mungkin konservatif berbeda menurut pandangan kementerian sosial dan masyarakat pada umumnya, menitik berartkan garis kemsikinan tidak berdasarkan faktor pendapatan saja, melainkan faktor lain yang lebih konprehensif.

Menurut Kemensos, miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.

Beberapa kriteria tambahan miskin lainnya adalah tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun untuk setiap anggota rumah tangga.

Mempunyai kemampuan hanya menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Itu adalah kriteria orang miskin yang juga masih menimbulkan banyak keraguan karena garis kemiskinan sesungguhnya adalah jauh lebih parah meskipun jumlahnya lebih sedikit dibanding yang lebih baik di atas kondisi kriteria miskin tersebut.

Pengertian kaya antara lain adalah memiliki banyak harta atau sesuatu yang berharga yang dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh dirinya, keluarganya dan orang yang membutuhkan dari padanya.

Berdasarkan pengertian tersebut makna "berharga" yang melekat dalam pengertian "kaya" di atas juga berbeda dalam masyarakat sehingga kategori kaya pun berbeda pandangan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun