Hingga saat artikel ini dibuat (17/2/2023) belum ada gambar terbaru tentang Martin. Apakah dia masih di kawasan awal penculikan atau pindah, belum diketahui secara pasti.
Namun jika merujuk pada informasi dari Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani pada 16 Februari 2023 bahwa posisi Martin sudah dikeluarkan dari distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Pencarian Martin pun kini dilematis. Pasalnya Perdana Menteri dan Menlu Selandia Baru menanggapi datar-datar saja kasus tersebut.
Chris Hipkins, Perdana Menteri Selandia Baru, pada 8 Februari 2023 atau sehari setelah penculikan berkata, "Sangat menyadari kasus tersebut. Kedutaan kami di Jakarta sedang mempelajari kasus ini," ujar Hipkins pada bbc.com edisi 8/2/2023.
Sementara itu dari ABC News edisi 14 Februari 2023, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru menanggapi ringan-ringan saja, "Kami tahu tentang video dan foto yang beredar tapi kami belum dapat memberi komentar pada saat ini." Sumber : abcnews.
Di sisi lain media berita New Zealand sendiri tenang-tenang saja menanggapi "penyanderaan" atau penculikan pilot berkebangsaan Selandia Baru.
RNZ menurunkan artikel sedang-sedang saja pada edisi 8 Februari 2023, "New Zealand pilot taken hostage in Indonesia" dan sebuah berita ringan lain berjudul "Hostage situation: Pilots warned to take precautions in Papua, New Zealander says."
Stuff.co.nz edisi 8 Februari 2023 bahkan menulis dengan judul berita tidak percaya bahwa"Kiwi" pilot itu disandera, "No sign of Kiwi pilot taken hostage despite extensive searches."
Setelah itu media Australia menurunkan berita tentang video dan gambar-gambar mirip dengan informasi yang dirilis di media sosial dan media massa Indonesia.
Hingga artikel ini dibuat belum ada tanda-tanda reaksi kegelisahan pemerintah dan media Selandia Baru atau Australia terhadap "penyanderaan" Martin.