Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harga BBM Turun Rp 1000, Sejuk dan Damaikan Semua Pihak

6 September 2022   01:32 Diperbarui: 17 September 2022   11:19 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah hari-hari yang sangat menegangkan.

Menegangkan karena isu naiknya harga bbm hangat dibicarakan di masyarakat sebab akan berimplikasi pada roda perekonomian dan kebutuhan hidup orang banyak. Isu-isu akan terjadi demonstrasi menolak kenaikan harga bbm mencuat di mana-mana.

Ketegangan semakin memuncak ketika Pemerintah pada 3 September 2022 secara resmi memutuskan kenaikan harga BBM untuk sejumlah jenis BBM.

Keputusan itu kontan saja menyulut penyikapan berbagai lapisan masyarakat dari rakyat biasa, mahasiswa, pekerja, penguasaha, tokoh masyarakat, pendidik, pengamat ekonomi, anggota dewan dan politik dan sebagainya.

Warga yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah melakukan penolakan dengan berbagai cara sesuai kapasitas masing-masing. Sementara yang terima atau terpaksa terima berusaha memahami keputusan tersebut meskipun dalam hati bisa saja lebih senang jika harga BBM tidak naik.

Kini demonstrasi dari skala biasa sampai anarkis mulai terjadi dimana-mana. Demonstran di kota Banda Aceh malah menggeruduk dan menduduki gedung Dewan dan memporak-porandakan beberapa bagian dalam ruang sidang.

Di sejumlah kota lain dan ibukota Jakarta para demonstrasn mulai beringas, selain melakukan pemabakaran ban dan perusakan properti fasilitas umum juga melakukan konsilidasi politik dan melebar pada isu klasik yakni rencana menggulingkan Presiden Jokowi.

Masalah kenaikan harga BBM memang isu sensitif. Reaksi negatif atas keputusan tersebut juga terjad di manca negara seluruh dunia.

Meskipun hasil akhir dari demo tersebut tidak mengubah situasi atau tidak menggoyahkan keputusan pemerintah di negara manapun namun demo seolah sudah menjadi "ritual wajib" setelah hargai BBM diumumkan naik.

Anarkis atau tidak, suka atau tidak, senang atau tidak, harga BBM tetap naik meskipun demo dilaksanakan menggelegar, membahana di kota hingga pelosok desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun