Buton "Selamat Idul Fitri, Hani Maafu Lahir Te Bathin Tomo Bari-baria Kesalahanku"
Banjar "Salamat Bahari Raya"
Manado "Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin Atas Samua Kita Pe Kesalahan."
Lombok "Selamet Idul Fitri, Tunas Ampun Lahir dan Batin"
Bali "Aturang Titiang Rahajeng Idul Fitri, Titiang Nunas Ampura Lahir Batin"
Sementara itu dalam bahasa asing telah banyak ucapan selamat hari raya yang tidak perlu lagi disebutkan penulisannya dalam artikel ini.
Intinya apapun agamanya atau kepercayaannya, ucapan selamat hari raya tidak akan lekang oleh waktu dan tak akan tersapu oleh perkembangan jaman.
Meskipun sarana dan disainnya telah berkembang pesat namun isi pesannya tak jauh dari itu-itu juga.
Masalah gaya adalah masalah seni. Mau bermanja-manja atau mengharu biru dalam puisi dan pantun jenaka itu soal pilihan yang penting sesuaikan dengan tujuan penerima pesan.
Di akhir artikel ini saya juga ingin menyampaikan ucapan untuk rekan pembaca semua dan admin serta siapapun yang mau menemukan artikel ini.
"Selamat Hari Raya Idul Fitri. Minal Aizin wal Faizin. Maaf lahir bathin. Semoga Allah SWT mempertemukan kita kembali di Lebaran tahun depan dalam takwa kepada Alllah SWT lebih baik lagi.."