Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Duka Rusia di Kota Kharkiv Hadapi Perang Kota Rakyat Semesta, Mengapa Beruang Ketaton Tetap Maju?

28 Februari 2022   13:10 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:42 3346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tubuh seorang tentara Rusia tergeletak di dekat kendaraan lapis baja Rusia di pinggiran kota Kharkiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022), saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina.(AFP/SERGEY BOBOK via kompas.com)

Hari ke tiga operasi militer (OM) pada 27 Pebruari 2022 di seluruh Ukraina hanya sedikit perkembangan signifikan di raih Rusia di fron Krimea dan sedikit di timur laut Donbass. Gerak maju pasukan dan milisi Rusia berhasil menguasai kota Melitopol. 

Dari kota Melitopol, Rusia ekspansi ke tenggara menguasai kota pelabuhan Berdiansk, sementara konvoi yang ke barat laut berusaha mengurung kota Deniproudno di tepi pusat sungai Dnieper.

Di fron timur Ukraina - perbatasan Rusia dan fron tengah -dalam upaya mencapai ibu kota Kiev dari regio Sumy- sedikit sekali perkembangan gerak maju Rusia.

Namun kehancuran Rusia sangat parah terjadi saat berusaha merengsek keluar dari kota  Kharkiv city ingin menuju ke kota Irpin mengalami perlawanan rakyat semesta sangat tidak terduga.

Perlawanan rakyat semesta yang dilakukan dari celah-celah jendela, pintu dan lubang bangunan serta parit-parit kota  di blok Shevchenko, 335 -- Kharkiv dapat menggambarkan kerasnya perlawanan Ukraina.

Lusinan kendaraan tempur Rusia yang sedang berusaha melalui sebuah jalan sempit terperangkap. Sebanyak 12 unit kendaraan militer Tiger, KamAZ dan tank dan sejenisnya hangus. Puluhan pasukan khusus perang kota Rusia yang berlindung di balik kendaraan melayang jiwanya.

Kondisi hampir sama terjadi di jalan Saperna yang luas. Dari sisi sebelah jalan yang dilalalui 10 unit konvoi militer Rusia dihujani tembakan aneka jenis dalam jarak sangat dekat oleh tentara, milisi dan warga Ukraina.

Serangan artileri gencar Rusia ke kota Kharkiv sebelum subuh ditujukan membuka serangan darat untuk pasukan khusus perang kota yang bergerak dari kawasan bandara Hostomel di luar Kharkiv.

Satuan khusus yang menyerang tersebut didominasi Russian National Guard. Mereka punya reputasi saat perang di Chechnya dua dekade yang lalu. Satuan ini terkenal dengan simbol "Z" pada kendaraan mereka.

Awalnya pergerakan pasukan Rusia dari sana dimulai pagi itu memang mengalami perkembangan positif hingga siang. Akan tetapi selepas makan siang  (belum makan siang) pasukan Rusia ditumpas tentara Ukraina. 

Para tentara yang awalnya telah bergerak jauh dari bandar Hostomel di pagi hari berakhir tragis sekali di dua lokasi dalam kota Kirkiv.

A Russian armoured personnel carrier on fire in Kharkiv 27-2-2022. (Credit: AFP from thesun.co.uk)
A Russian armoured personnel carrier on fire in Kharkiv 27-2-2022. (Credit: AFP from thesun.co.uk)

Sangat dahsyat pukulan petempur Ukraina sehingga media sosial ada yang memberi judul  "The most powerful shelling of all time."

Begitu juga gerak maju dari Nyzhin dan Priluky. Dalam rangka mengepung Kiev dari timur pasukan Rusia berusaha mengerahkan sejumlah kendaraan militer Tiger, tank ringan dan sebuah thermobaric MLRS, tidak mampu bergerak tembus sesuai rencana. 

Sejumlah kendaraan tersebut menjadi bara api bersama petugas yang terpanggang di dalamnya di kawasan terbuka pedesaan Priluki yang sedang diselimuti kabut salju tipis.

Kini Rusia kembali berada di posisi awal sekitar bandara Hostomel di luar kota Bucha.

Melihat pada luka mendalam Rusia di kota Kharkiv dan sekitarnya tampak ada kebingungan sejumlah tentara Rusia dalam mengimplementasikan disain perang kota yang dimaksud dalam komando Operasi Militer (OM) di hari tersebut.

Operasi Militer membebaskan satu blok kota dari tangan teroris atau sejumlah milisi berbeda dengan operasi militer menghadapi perlawanan rakyat semesta dalam satu kota (banyak blok).

Jika dahulu pasukan National Guard Rusia berhasil mengatasi perlawanan milisi Chechnya (Chechen) atau pasukan khusus Rusia mengatasi milisi atau teroris di Suriah dalam perebutan antara blok, kini beda dengan menghadapi perlawanan dari rumah ke rumah dalam deretan blok dan super blok amat panjang yang disebut kota.

Seluruh kekuatan Rusia yang diterjunkan menghadapi perlawanan semesta dalam perang kota seperti ini pun akan kiamat karena struktur atau komposisi perlawanan bukan saja dari warga kota dengan aneka senjata ringan tapi juga senjata pamungkas petempur Ukraina siap "terima order" pada posisi ditetapkan di sejumlah titik jebakan.

Siapa yang memberikan bocoran posisi pasukan Rusia sedang bergerak dimana, kemana dan dalam kondisi apa? 

Bisa jadi intelijen barat yang memberikan data melului satelit imagery, namun yang paling cepat adalah informasi warga yang memberi informasi langsung -semacam grup WA- sehingga para pengeksekusi Ukraina telah standby begitu konvoi Rusia berada pada posisi sempit atau di ruang sangat terbuka.

Sesungguhnya tanda-tanda pasukan Rusia akan dihabisi dalam perang jalanan atau "Fighting Street" sudah terlihat sehari sebelumnya.

Di sejumlah kota yang dilalui Rusia penduduk kota memberikan sambutan "welcome hot" berupa tembakan sporadis senjata konvensional dan sniper yang melesat melalui jendela dan pintu serta lubang bangunan.

Terjadi juga"welcome hot" warga melalui GLM namun belum begitu akurat menghantam kendaraan militer Rusia yang melintas kebingunan di hadapan mereka karena belum terkoordinasi.

Hari pertama OM pada 24 Pebruari 2022, Rusia juga telah menerima pil pahit. Ketika pasukan Rusia ingin masuk jauh ke Molodizhne Kherson melalui jembatan Antonivsky terjadi pelawanan Ukraina di atas jembatan tersebut sehingga menimbulkan korban jiwa  dan peralatan militer sangat banyak.

Tampak juga keraguan menghantui sejumlah tentara Rusia yang terlibat dalam OM ini. Pertama tidak bisa menjawab pertanyaan warga yang berani berargumentasi. 

"Negri kami boleh merekam apa saja di jalan, kenapa Anda melarang?" tanya seorang warga yang membuat petugas Rusia memilih menghindari warga dalam sebuah kendaraannya di sebuah jalan raya.

Keraguan lainnya adalah susahnya menemukan rambu penunjuk jalan masuk atau keluar kota. Terlihat beberapa kali konvoi Rusia hanya putar-putar di dalam blok kota untuk bisa keluar kota. Ini tentu saja sangat berisiko tinggi karena jadi perangkap dan santapan serangan

Namun keraguan paling mengerikan adalah jika ada pasukan Rusia tidak mengerti mengapa mereka dikirim ke sana untuk OM atau untuk invasi.

Selama 4 hari OM atau invasi jumlah korban jiwa pasukan Rusia mencapai 4.300 orang, belum lagi kerugian peralatan tempur/ militer. Sementara dipihak Ukraina tidak sampai 1/3 nya.

Kondisi rebutan medan pertempuran dapat dilihat dalam map berikut ini:

Situasi Map arena pertempuran di seluruh Ukrain. Capture dari The Guardian edisi 27/2/2022
Situasi Map arena pertempuran di seluruh Ukrain. Capture dari The Guardian edisi 27/2/2022

Di tengah "badai" protes dunia diseluruh Eropa dan Amerika hingga di negeri sendiri, hantaman terhadap Rusia juga datang dari penyedia jasa transaksi keuangan dunia SWIFT membekukan seluruh transaski Rusia. 

Sementara itu aneka sanksi barat dan kutukan berbagai dunia juga tertuju ke Rusia, namun "Beruang" ketaton bergeming, tetap fokus pada tujuannya yakni "mencari" Zalensky seberapapun harganya -mungkin- sampai pada batas akhirnya.

Kapan akhirnya? mari kita ikuti saja perkembangannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun