Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jembatan Antonivsky Tunda Ofensif ke Khersonska, Rusia Kejar "Target" Lain Untuk Dialog Damai

26 Februari 2022   14:11 Diperbarui: 26 Februari 2022   17:30 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kherson dan Pasukan UkrainaSumber CNN via MSN.com edisi 26/2/2022 (kiri) dan Unian.info (kanan). Digabung oleh Penulis

Pada 24 Pebruari 2022 Rusia membuka serangan darat melalui semenanjung Republik Otonomi Krimea. Serangan pembuka ini menarik dikaji karena dari fron inilah awal operasi militer (OM) atau invasi dilaksanakan. Selain dari fron Krimea masih banyak fron lainnya antara lain fron Donbass, 4 fron sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina juga fron Belarusia.

Bergerak dari Krimea, ada 2 jembatan penghubung antara Krimea dengan regio Kherson. Kedua jembatan di atas kanal mengering sangat lama OM/Invasi tidak berisiko apapun karena selama persiapan OM telah dikawal Rusia dari seberang (sisi) Krimea.

Rusia menghalau milisi Ukraina yang menjaga jauh dari jembatan di sisi Ukraina, memaksa mereka mundur jauh ke dalam regio Kherson. Belasan milisi Ukraina ditawan karena terlambat mundur.

Pasukan darat Rusia dengan mudah melintasi ke 2 jembatan tersebut nyaris tanpa perlawanan seakan memberi tanda Invasi /OM memberi signal bakal berjalan mudah seakan tujuan akan cepat tercapai seperti pola serangan Blitzkrieg pernah dilakukan Jerman di berbagai fron dalam Perang Dunia 2 (PD-2).

Situasi berubah ketika pasukan darat Rusia merangsek jauh ke dalam regio Khersonska melalui dua jembatan besar dari tiga jembatan yang tersedia, yaitu jembatan Antonivsky di sisi barat dan jembatan Kakhovka di sisi timur. 

Rusia tidak menggunakan jembatan yang ditengah karena sekitar jembatan ini sangat berisiko rentan risiko sabotase simultan Ukraina. Selain itu jembatan tua ini kurang kokoh kondisinya dilintasi alat tempur berat Rusia.

Ketika melintasi jembatan Kakhovka di atas sungai Dnieper belasan tentara pengawal PLTA pembangkit listrik Kakhovka bertenaga 350 MW di sana menyerahkan diri. Pasukan Rusia mendarat di Kozatske, masih di Kherson hampir tanpa perlawanan.

Namun ketika pasukan Rusia ingin masuk jauh ke Molodizhne Kherson melalui jembatan Antonivsky terjadi pelawanan Ukraina di atas jembatan tersebut.

Di atas jembatan sepanjang 1 km tersebut 9 unit kendaraan tempur dan truk pengangkut personil dan tank ringan pasukan Rusia. Tubuh-tubuh pasukan infantri yang awalnya bergelora semangat OM telah terbujur kaku, geloranya hilang bersama jiwa.

Tiga unit tank ringan yang berhasil mendarat lebih dahulu ke daratan Molodizhne bernasib malang, semua dikeluarkan dari dalam tank dan mereka tewas dalam kondisi tank mereka masih sangat utuh.

Benar dugaan pengamat jembatan ini akan dijadikan salah satu perangkap oleh Ukraina jika pasukan Rusia ofensif dari sana. Akibatnya ofensif dari jalur ini ke Molodizhine sementara waktu ditunda setidaknya hingga artikel ini dibuat.

Sejumlah pesawat tempur kemudian dikerahkan guna memonitor atau mendeteksi posisi lawan. Kawasan sekitar jembatan tersebut dibombardir kembali oleh artileri dan serangan pesawat udara selama beberapa jam.

Satu barisan konvoi pasukan Ukraina yang berusaha datang memperkuat pertahanan tanpa ampun dihajar serangan udara. Belasan kendaraan terdiri dari truk, BMP,  APC, pengangkut logistik dan sebuah kendaraan pribadi porak poranda. Puluhan tentara atau milisi di sekitar bangkai kendaraan tampak berserak di mana-mana. Sumber : Twitter.

Walaupun situasi sudah aman dan menguasai jembatan tentara Rusia BELUM beranjak jauh dari jembatan tersebut, diduga masih ada potensi jebakan berikutnya pada saat tentara Rusia keluar masuk Krimea melalui jembatan tersebut.

Meski demikian ada juga beredar informasi pasukan Rusia akhirnya melintasi jembatan tersebut 8 jam setelah melakukan pembersihan disekitar jembatan sisi Khersonka. Sumber : Ini.

Sebaliknya laporan CNN beberapa jam lalu menyatakan Rusia belum menguasai dan melintasi jembatan Kherson. Sumber : CNN.

Sambil membanguin pertahanan di sisi jembatan Antonivka sebelah Krimea yang telah dikuasai, Rusia meningkatkan serangan di fron lainnya.

Strategi dialihkan untuk merebut kota Melitopol regio Zaporiska guna menghubungkannya dengan regio Khersonska selatan yang baru dikuasai.

Jika dua kota tersebut dikuasi selanjut tentara Rusia akan merangsek ke kota pelabuhan Mariupol regio Donetsk. Jika kota ini dapat dikuasai kesempatan menghubungkan kantong separatis Donbass dengan seluruh kawasan yang dikuasai dari regio Khersonska selatan, Zaporizka selatan dan Donetsk selatan.

Melihat perkembangan gerak maju pasukan Rusia hingga saat ini tampaknya rencana tersebut sedang terjadi. Tentara Rusia telah berada dipinggiran kota Melitopol. 

Sementara itu pasukan Rusia yang akan menyerang Mariupol dari Donbass akan sama-sama bergerak dengan pasukan Rusia yang bergerak dari Melitopol ke arah Mariupol.

Jika ini penggabungan ini tercapai Rusia telah mencapai satu dari beberapa target dalam OM/ Invasinya yakni memperluas dan memperkuat Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) di kawasan Donbass, regio Donetsk.

Upaya gerak maju pasukan Rusia dari Belarusia ke ibukota Kiev juga mengalami perkembangan pesat. Informasi terkini posisi pasukan Rusia telah keluar kota Hostomel, jaraknya kini sekitar 11 km barat laut ibu kota Kiev.

Pasukan keamanan nasional telah mempersenjatai 18 ribu warga kota yang ingin mempertahankan Kiev. Puluhan ribu bom molotov juga telah disiapkan warga menanti lintasan kendaraan dan pasukan Rusia.

Warga kota berusia 18  sampai 60 tahun dilarang mengungsi. Suasananya mirip seperti persiapan warga kota Paris Prancis mempersenjatai warga kota dari invasi Nazi Jerman pada PD-2.

Ilustrasi persiapan mobilisasi warga Ukraian. Sumber : rnz.co.nz
Ilustrasi persiapan mobilisasi warga Ukraian. Sumber : rnz.co.nz

Sementara itu hampir di seluruh sisi timur perbatasan Ukraina-Rusia terdapat tiga kantong besar terpisah-pisah yang telah dikuasai Rusia dengan luas kolom bervariasi namun sangat belum kokoh karena belum terhubung.

Namun teknik pengepungan 3 sisi terhadap kota besar Chemihiv tampaknya merupakan skala prioritas utama karena penguasaan kota tersebut akan membuka kesempatan menggabungkan kawasan di perbatasan Ukraina - Rusia menjadi lebih terbuka.

Beberapa jam lalu, Presiden Zalensky mulai ngambek, merasa berperang sendiri karena negara barat atau NATO kesannya tidak melakukan lebih dari yang diharapkannya. Muncul info belum akurat dia mulai menyodorkan dialog damai.

Putin juga merespon dialog damai yang rencananya akan dilaksanakan di Belarusia sesuai dengan pelaksanaan perjanjian Minks 1 dan 2 sebelumnya pada waktu yang belum jelas.

Sebelum itu terlaksana Rusia musti "kejar target" agar pengorbanan yang telah dikeluarkan tidak sia-sia. Targetnya antara lain adalah :

  • Menguasai Ibukota Kiev guna menjatuhkan pemerintahan Zalensky dan mengganti dengan pemimpin pro Rusia
  • Menguasai kawasan muara sungai Dnieper dan pembangkit listrik mega raksasa di sana dan mengalirkan kembali aliran air ke sungai kecil yang mengarah ke Krimea yang telah diputus hampir 8 tahun lamanya oleh Ukraina.
  • Menghubungkan kantong separatis Donbass dengan seluruh kawasan yang dikuasai dari regio Khersonska selatan, Zaporizka selatan dan Donetsk barat.
  • Memperkuat kawasan yang telah dikuasai di sisi perbatasan Ukraina dan Rusia

Semua pencapaian itu akan dijadikan semacam "bargaining" dalam perundingan dengan AS dan NATO dimana nantinya Rusia kemungkinan akan menuntut beberapa syarat, yaitu :

  • Pergantian pemerintahan yang netral
  • Pengakuan DPR dan LPR dalam luas yang baru sebagai Republik Otonomi khusus
  • Dibukanya saluran air dari sungai Dnieper ke Krimea
  • Mengadili pelanggaran dan pembunuhan terhadap warga Rusia di Donbass
  • Menuntut pejabat yang mengeringkan kanal-kanal di sana ke Krimea
  • Menolak Ukraina masuk ke dalam blok NATO
  • Menghentikan gerak maju pengaruh NATO ke dalam Eropa timur
  • AS musti mematuhi perjanjian 1987 (US-USSR) tentang Intermediate-range Nuclear Forces (INF) Treaty. Melarang ke dua negara menggunakan Rudal jarak pendek dan menengah

Tuntutan apa saja yang akan dipenuhi NATO, satu, dua, semuanya atau tidak satupun, situasinya menjadi sangat kacau.

Rusia yang berputus asa mungkin tidak akan seperti Beruang gila, setidaknya adalah beruang "ketaton". Seberapapun marahnya tetap mengerikan daripada beruang jinak. Artinya Rusia akan melakukan ide dan rencananya sesuai kebutuhan strategi luar negerinya meski aneh dalam pandangan awam.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun