Pada 24 Pebruari 2022 Rusia membuka serangan darat melalui semenanjung Republik Otonomi Krimea. Serangan pembuka ini menarik dikaji karena dari fron inilah awal operasi militer (OM) atau invasi dilaksanakan. Selain dari fron Krimea masih banyak fron lainnya antara lain fron Donbass, 4 fron sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina juga fron Belarusia.
Bergerak dari Krimea, ada 2 jembatan penghubung antara Krimea dengan regio Kherson. Kedua jembatan di atas kanal mengering sangat lama OM/Invasi tidak berisiko apapun karena selama persiapan OM telah dikawal Rusia dari seberang (sisi) Krimea.
Rusia menghalau milisi Ukraina yang menjaga jauh dari jembatan di sisi Ukraina, memaksa mereka mundur jauh ke dalam regio Kherson. Belasan milisi Ukraina ditawan karena terlambat mundur.
Pasukan darat Rusia dengan mudah melintasi ke 2 jembatan tersebut nyaris tanpa perlawanan seakan memberi tanda Invasi /OM memberi signal bakal berjalan mudah seakan tujuan akan cepat tercapai seperti pola serangan Blitzkrieg pernah dilakukan Jerman di berbagai fron dalam Perang Dunia 2 (PD-2).
Situasi berubah ketika pasukan darat Rusia merangsek jauh ke dalam regio Khersonska melalui dua jembatan besar dari tiga jembatan yang tersedia, yaitu jembatan Antonivsky di sisi barat dan jembatan Kakhovka di sisi timur.
Rusia tidak menggunakan jembatan yang ditengah karena sekitar jembatan ini sangat berisiko rentan risiko sabotase simultan Ukraina. Selain itu jembatan tua ini kurang kokoh kondisinya dilintasi alat tempur berat Rusia.
Ketika melintasi jembatan Kakhovka di atas sungai Dnieper belasan tentara pengawal PLTA pembangkit listrik Kakhovka bertenaga 350 MW di sana menyerahkan diri. Pasukan Rusia mendarat di Kozatske, masih di Kherson hampir tanpa perlawanan.
Namun ketika pasukan Rusia ingin masuk jauh ke Molodizhne Kherson melalui jembatan Antonivsky terjadi pelawanan Ukraina di atas jembatan tersebut.
Di atas jembatan sepanjang 1 km tersebut 9 unit kendaraan tempur dan truk pengangkut personil dan tank ringan pasukan Rusia. Tubuh-tubuh pasukan infantri yang awalnya bergelora semangat OM telah terbujur kaku, geloranya hilang bersama jiwa.
Tiga unit tank ringan yang berhasil mendarat lebih dahulu ke daratan Molodizhne bernasib malang, semua dikeluarkan dari dalam tank dan mereka tewas dalam kondisi tank mereka masih sangat utuh.