Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ukraina Sembunyikan Senjata, Latih Warga Sipil dengan Senjata Mainan, Apa Maksudnya?

8 Februari 2022   06:15 Diperbarui: 9 Februari 2022   23:03 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Ukraina berlatih ATGM Javelin pada 28 Januari 2022 di sebuah lokasi di kawasan the Yavoriv military training. (AP Photo/Pavlo Palamarchuk) 

Tentara Ukraina berlatih ATGM Javelin pada 28 Januari 2022 di sebuah lokasi di kawasan the Yavoriv military training. (AP Photo/Pavlo Palamarchuk) 
Tentara Ukraina berlatih ATGM Javelin pada 28 Januari 2022 di sebuah lokasi di kawasan the Yavoriv military training. (AP Photo/Pavlo Palamarchuk) 

Meskipun Ukraina mempunyai tak kurang 2500 peluncur ATGM buatan dalam negeri ("SKIF" 130 mm dan 150 dan "RK-3 Corsar") namun kedatangan sistem persenjataan anti tank powerful "Javelin" buatan AS membuat Ukraina lebih percaya diri menghadapi potensi gempuran hujan artileri Rusia.

Barikade ATGM NATO dan ATGM buatan lokal musti diwaspadai oleh Rusia karena pengalaman dalam perang di Suriah, Lbya dan Yaman memperlihatkan peranan ATGM dan Manpad terbukti sangat strategis.

Selain itu peranan drone intai-serang buatan Turki tak kalah strategis, sering menggetarkan lawan, bahkan yang bersembunyi di lorong galian tanah sekalipun terdeteksi oleh Bayraktar TB-2 yang kini telah dimodifikasi sistem visualisasinya. Rusia benar-benar gelisah dengan pengintai hebat satu ini.

Dari pasokan sejumlah peralatan tempur di atas terlihat bahwa Ukraina bersungguh-sungguh menghadapi serangan tiba-tiba Rusia yang diperkirakan berlangsung sangat cepat.

Sumber gambar kiri : time.news. Sumber gambar kanan besacenter.org. Digabung oleh Penulis
Sumber gambar kiri : time.news. Sumber gambar kanan besacenter.org. Digabung oleh Penulis

Tapi mengapa Ukraina semakin hari makin memperlihatkan adegan rakyat sipilnya dari berbagai kelompok usia berlatih menggunakan senjata mainan dari papan atau triplek atau sejenisnya?

Melihat masifnya pasokan perlengkapan militer disebutkan di atas jelas sekali Ukraina tidak sedang kekurangan senjata untuk memobilisasi rakyat semesta.

Namun mengapa Ukraina semakin agrsif memperlihatkan anak-anak, wanita muda, ibu-ibu hingga laki-laki separo baya menggunakan senjata mainan. Mereka dipandu instruktur militer bersenjata benaran larut dalam gelombang nasionalisme.

Tampaknya ada propaganda tersembunyi di balik gelora nasionalisme warga Ukraina berlatih prang menggunakan senjata mainan, beberapa diantaranya adalah:

  • Pemerintah Ukraina memperlihatkan pada dunia mendapat dukungan spontanitas dari rakyat semesta
  • Membangkitkan gelora nasionalisme. Rakyat siap gunakan senjata apapun guna mempertahankan bangsa dan negara dari agresi negara lain
  • Mengeliminir jatuhnya senjata kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terutama warga yang akan menikam Ukraina dari dalam
  • Meski AS dan NATO membuat propaganda Rusia akan menyerang namun Ukraina yakin pada akhirnya Rusia tidak akan menyerang. Rusia punya agenda lain yakni mendukung sparatisme di Donbas dan Crimea.
  • Memberi olokan pada Rusia, dengan senjata kayu saja rakyat Ukraina siap hadapi arsenal tempur tercanggih negeri Beruang 

Di balik kegundahan Rusia menyaksikan liatnya NATO dan licinnya Ukraina disebutkan di atas, Rusia justru menambah kekuatan (kini) hampir 126 ribu pasukan di sepanjang perbatasan dilengkapi dukungan aneka sistem artileri siap menghujani Ukraina dengan aneka bom, rudal dan misil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun