Setelah menguasai seluruh pelabuhan terutama di laut hitam, pasukan Rusia bergerak menguasai kanal-kanal sekitar yang akan terhubung ke sungai Dnieper River. Kanal strategis adalah Crimea utara kanal dan Donbas kanal.
Di terdapat bendungan pembangkit listrik 351 MW di desa Nova Kakhovka. Jika pasukan Rusia tiba di sini dipastikan Ukraina setidaknya akan defisit cadangan listrik jika tidak sampai hancur akibat perang.
Menguasai Sungai Dnieper dari Nova Kakhovka hingga Zaporizhzhia
Dari titik ini jika ditarik garis sejajar ke arah timur persis mencapai sejajar dengan Donetsk dan Luhank tempat milisi pro Rusia menguasai kawasan Ukraina tersebut sejak 2014. Kedua kelompok milisi atau pemberontak tersebut dinamakan Luhansk People Republic dan Donetsk People Republic.
Mungkin inilah tujuan paling minimal ingin dicapai Rusia dan milisinya di Donbas region dalam impian invasi skala penuh Rusia. Jadi bukan untuk menguasai total sebuah negara sebagaimana model invasi pada umumnya.
Jika Rusia mampu mencapai posisi ini artinya Rusia menang, walaupun menguasai 1/3 wilayah Ukraina. Kemenangan lebih lanjut adalah Rusia akan mendudukkan pemimpin Ukraina pro Rusia.
Namun semudah itukah skneario di atas berjalan?
AS telah memperingatkan tidak akan membiarkan itu terjadi. Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak ada keraguan sama sekali. Rusia akan membayar harga yang mahal jika Putin melaksanakan invasi.
Tampaknya kawasan Crimea dan jembatan penghubung Crimea ke daratan Rusia serta laut Hitam akan menjadi sasaran bombardir NATO jika Rusia tak terkendalikan.
Jelas ini akan menjadi kuburan massal bagi Rusia karena yang dihadapi adalah sekelompok negara NATO yang secara teknis mampu berperang dengan sistem persenjataan super lengkap termasuk hybrid war dalam kondisi cuaca apapun.
Inggris juga memperingatkan Rusia bahwa akan memberi hukuman pada Rusia jika melewati batas garis terhadap negara NATO sebab jika satu negara diserang artinya menyerang seluruh anggota NATO. Seluruh anggota 30 negara akan ikut membela.