Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Balap Liar Jalanan Tak Akan Lekang oleh Waktu, Bagaimana Sebaiknya?

11 Januari 2022   22:56 Diperbarui: 12 Januari 2022   15:48 3795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sudah korban jiwa berjatuhan oleh aksi balap liar di seluruh dunia hingga di seluruh pedesaaan di tanah air kita. Namun jumlah itu tidak sebanding dengan animo pebalap liar di seluruh dunia.

Para keluarga di seluruh dunia telah merasakan betapa sedih kehilangan orang-orang mereka cintai. Mereka telah menghimbau pihak berwenang agar menindak tegas pebalap liar yang telah merenggut jiwa keluarga mereka agar tidak terjadi pada keluarga lain di manapun berada.

Deru kendaraan pebalap liar jelas mengalahkan jeritan keluarga korban balapan liar, bahkan "mengalahkan" suara kendaraan Polisi yang mengejar pelaku balap liar.

Mungkin itu sebabnya kini muncul wacana bahwa Polda Metro Jaya dan Ikatan Motor Indonesia akan memfasilitasi balap liar menjadi legal dengan menyalurkan pebalap liar pada lintasan khusus di sebuah kawasan Ancol Jakarta.

Apakah itu akan menjawab persoalan balap liar tidak akan kambuh dari gang-gang sempit dan komplek perumahan Jakarta hingga ke jalan raya?

Tak ada jaminan karena balapan liar itu unik sifatnya. Artinya balapan liar akan terus ada tiada akhirnya, tak akan lekang tersapu waktu.

Meski demikian balap liar adalah kegiatan ilegal, menganggu ketenangan dan berpotensi bahaya  bagi orang lain.

Jika ingin merasakan motivasi apapun dibalik balapan liar tersebut sebaiknya salurkan hobi tersebut di arena utntuk itu, bukan di jalan desa, perumahan komplek dan jalan-jalan umum. Jangan paksakan pengguna jalan lainnya memahami kebutuhan Anda, pebalap liar jalanan.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun