Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ada Apa di Balik Pembajakan Kapal Rwabee oleh Pemberontak Houthi di Yaman?

5 Januari 2022   10:04 Diperbarui: 14 Februari 2022   14:28 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
capture dari mmy.ye/258507. Sebanyak 9 personil AL Yaman Houthi mengejar kapal Rwabee. Update per 14/2/2024.

Lima pembajak menguasai dengan cepat kapal tersebut setelah mengetahui kondisi pertahanan di dalam kapal sangat lemah,tidak dilindungi oleh petugas keamanan yang kuat.

Informasi terkini memperlihatkan seluruh muatan telah dibongkar, kapal tersebut dalam kondisi kosong bersandar di sebuah sudut dermaga tak jauh dari pelabuhan Hodeidah namun seluruh awak ditahan di dalam kapal tersebut.

Peristiwa ini memancing pertanyaan besar koalisi pimpinan Arab Saudi mengapa Hothi mempunyai jaringan intelijen seperti itu. Mungkinkah ada orang dalam terlibat dalam sabotase tersebut. Bahkan seorang analis AS yang tidak bersedia menyebut namanya sangat meragukan mengapa ini bisa terjadi.

Terlepas ada dugaan persekongkolan di balik itu atau hebatnya intelijen Houthi dukungan Iran terlibat di sana, peristiwa ini mengirim pesan bahwa ajang perang Yaman akan meningkat secara drastis ke arah pantai. 

Houthi akan mengubah taktik dan strateginya. Taktik ini dilakukan guna mengalihkan perhatian koalisi Arab Saudi terhadap upaya Houthi merebut kota Marib yang kaya dengan minyak dan upaya menguasai kawasan pesisir pantai kembali dari Al-Mutaynah di provinsi Hodeidah hingga ke Mocha provinsi Taizz.

Sejak perang meletus pada 2014, Houthi dukungan Iran menguasai ibukota Sanaa dan menjatuhkan presiden Hadi dari kekuasaannya yang mengungsi ke Arab Saudi hingga kini. 

Sejumlah negara teluk di bawah kendali koalisi Arab Saudi melakukan intervensi guna memulihkan pemerintahan presiden Abdrabbuh Mansur Hadi sejak 2015 hingga kini. 

Perang yang telah merenggut hampir 390 ribu jiwa itu ternyata baru permulaan karena selain mulai meluas ke arah pantai juga akan memancing negara-negara besar lain terlibat lebih dalam sesuai kepentingan proksi masing-masing seperti terjadi di Suriah.

Pembajakan kapal landing pengangkut bahan militer Arab Saudi ini menjadi tanda-tanda dugaan di atas. 

Namun yang paling mengkhawatirkan ternyata perang Yaman ini baru permulaan. Jika tidak segera berdamai bisa jadi akan berdarah-darah melebihi apa yang terjadi di Suriah.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun