Bapak Prayitno Ramelan berkata, "bukti kompasiana mempunyai power sosial media yang nyata."
Sejumlah publik vigur dari artis kondang hingga pengusaha ternama telah berkontribusi di sana sejak saat itu hingga kini.
Beberapa kompasianer ekspatriat di seluruh dunia sengaja meluangkan waktunya hadir demi menyalurkan cintanya pada Kompansiana.
Kompasianer dalam negeri dari kota hingga pelosok desa juga bergerak hadir. Mereka disatukan di sebuah tempat yang ekslusif dalam nuansa kumpul kangen (bukan kumpul bocah). Awalnya kenal di udara langsung kesengsem sama pujaan masing-masing.
Kini Piljaka ke 7 tahun 2021 siap menelurkan juara baru hasil pilihan kita semua.
Saya juga terpanggil ikut "piljaka" dan tentu saja merahasiakan siapa pilihan saya. Kalau menang syukur alhamdulillah tapi kalau meleset apa boleh buat.
Bagaimana nasib penulis bangkotan seperti saya? Semoga pada kompasianival akan datang ditambah satu kategori lagi, antara lain :
Kategori Pioner, yaitu mereka-mereka di tahun awal jaman pahit alias jama kuda gigit besi diberikan apresiasi. Mungkin pak Prayitno Ramelan dan kang Pepih Nugraha dan mungkin penulis bangkotan dengan kriteria khusus juga diberikan penghargaan meskipun tidak setiap tahun musti ada.
Kini rumput-rumput muda bersiap merajai Kompasiana dalam arena rubrik apapaun. Mau tidak mau itu adalah fakta dan juga kebutuhan.
Tut Wuri Handayani, "di depan, harus bisa menjadi teladan, di tengah murid, bisa memberikan ide, dan di belakang bisa memberikan dorongan."
Meskipun diantara kita belum pernah terpilih setidaknya telah memberi contoh dan suri tauladan. Memberi kesempatan yang muda-muda untuk maju, hehehehe..