Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perkasakah Panglima TNI Andika Perkasa Hadapi "Konflik" dengan China?

19 November 2021   04:17 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:18 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jauh dari sana terjadi perang meriam air. Beberapa kapal perang TNI AL dan China rusak.  Sejumlah kapal nelayan porak poranda. Beberapa nelayan mungkin tewas tenggelam akibat tawuran di laut atau ditabrak sesasama kapal perang atau patroli atau pengawal.

Di udara terjadi pencegatan di atas angkasa ADIZ Tiongkok, pesawat Indonesia diminta turun melapor ke otoritas penerbangan China.

Di arena diplomatik pemerintah China akan mendikte Indonesia dengan berbagai cara. Terjadi gangguan hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan dan bilateral lainnya.

Ekspor dari China tersendat. Bantuan dibekukan dan pembayaran utang minta disegerakan pelunasannya. Berbagai perjanjian yang menguntungkan pihak China minta disegerakan.

Potensi itu bisa terjadi karena faktanya Indonesia sangat bergantung pada China melebihi bergantung pada barat dan mungkin negara lainnya.  Klaim ini dapat dilihat pada tabel perbandingan perdagangan barang AS-China dan Indonesia disajikan The United State Study Centre Universitas Sydney pada 2015,  sbb :

Nilai dagang barang Indonesia dengan China dan AS sejak 2000 - 2013. Sumber : Laporan The USSC 2015
Nilai dagang barang Indonesia dengan China dan AS sejak 2000 - 2013. Sumber : Laporan The USSC 2015

Meskipun data di atas hingga 2013, namun trend perdagangangan setelah itu tidak jauh meleset dari sana. Indonesia tetap bergantung besar pada China. 

Tidak jelas, berapa lama Jenderal Andika Perkasa akan "membesut" TNI. Setahunkah, dua atau tiga tahun. Seberapa lama pun itu terjadi "Pekerjaan Rumah" Panglima TNI yang baru terkait menghadapi China di tengah rivalitas China - AS semakin runcing yaitu : 

  • Kerjasama bidang militer dengan China seadanya saja 
  • Melaksanakan operasi anti migran dan TKA ilegal secara sistematis
  • Mengawal teritorial dengan dukungan alutsista modern, tidak terlambat
  • Menindak tegas (bukan perang) menghadapi provokasi militer China
  • Meningkatkan kualitas SDM TNI sesuai target MEF tahap III.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun